Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa bersyukur ditemani Ahmad Riza Patria sebagai wakil Gubernur DKI Jakarta sampai akhir masa jabatan pada pertengahan Oktober 2022 ini.


"Saya bersyukur sekali bahwa selama lima tahun ini, di separuh terakhir, Bang Ariza (panggilan akrab Ahmad Riza Patria) terasa betul sebagai partnership yang luar biasa," puji Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat.

Pasalnya, kata Anies, sejak mulai bertugas Bulan Oktober 2017, dalam waktu sekitar setahun dirinya kehilangan wakil di mana Sandiaga Uno maju dalam pemilihan Presiden sekitar tahun 2018.

"Selama masa kosong itu, dalam masa pendemi memang terasa sekali beban pekerjaan seorang diri, hingga satu setengah tahun lamanya sampai pak Ariza di bulan April 2020," ucapnya.

Setelah Riza Patria menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies mengungkapkan dirinya merasakan bahwa tugasnya sebagai gubernur sangat terbantu dan saling mengisi layaknya pertandingan bulu tangkis.

"Karena saya merasakan dengan Pak Ariza, kalau kami kerja bareng itu kayak pemain badminton, menaruh posisi di awal saja kanan kiri. Kalau sudah main, saya ke kanan dia ke kiri. Kalau saya ke belakang dia ke depan, kalau lagi smash enggak ketangkap, dia yang tangkap. Kalau ada kesempatan untuk smash dia yang smash," ucap Anies.

Jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria diketahui akan berakhir pada 16 Oktober 2022 mendatang.

Jabatan pemimpin DKI Jakarta selanjutnya akan diisi oleh Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta sampai 2024.

Calon PJ Gubernur DKI Jakarta sendiri terdiri dari tiga nama yakni Kasetpres Heru Budi Hartono, Sekda DKI Jakarta Marullah Matali, dan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar.

Dari informasi terbaru, Kepala Sekretariat Presiden, Kementerian Sekretariat Negara, Heru Budi Hartono, telah ditetapkan sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta.

Hal itu ditetapkan dalam Rapat Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat siang.

Diinformasikan bahwa nama Heru diputuskan Presiden Jokowi setelah mendengar pertimbangan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan anggota TPA serta menteri terkait.
Baca juga: Anies ungkap pernah tolak tawaran jadi capres-cawapres 2019
Baca juga: Anies undang para pakar belajar soal Kampung Gembira Gembrong
Baca juga: AHY sebut punya kesamaan visi-semangat yang sama dengan Anies Baswedan