Pemkot Jakpus berantas sarang nyamuk pada program Jumat keliling
7 Oktober 2022 17:01 WIB
Seorang kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) memasukkan obat pemberantas jentik nyamuk ke dalam bak penampungan air di sebuah rumah warga di Kelurahan Harapan Mulya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2022). ANTARA FOTO/Andi Bagasela/wsj/nym.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) pada program Jumat keliling guna mencegah penyebaran penyakit demam berdarah (DBD) yang sering terjadi saat musim hujan.
"Kita mempunyai program setiap pekan di hari Jumat yakni kegiatan untuk menghilangkan jentik di lingkungan warga," kata Lurah Kampung Rawa Ferry Zahrudin di Jakarta, Jumat.
Ferry menjelaskan dalam program ini dilakukan sosialisasi agar para kader juru pemantau jentik (jumantik) lebih waspada mengingat saat ini sudah memasuki musim penghujan.
"Pencegahan agar lebih intens dan kita monitor rumah ke rumah," lanjutnya.
Program tersebut dilakukan pihak kecamatan dan kelurahan yang melibatkan puskesmas dan kader jumantik.
Adanya musim penghujan, agar lebih diperhatikan genangan pada wadah-wadah kosong yang berada di luar rumah.
Mereka bertugas memeriksa kubangan air dan bak mandi warga guna mengantisipasi keberadaan jentik nyamuk.
Jika ditemukan kasus DBD dalam satu RT, maka pihak kelurahan harus melakukan langkah pencegahan seperti penyemprotan (fogging).
Selain itu, Ferry menghimbau agar lebih rutin memeriksa bak mandi, wadah dispenser, dan wadah-wadah lain di luar rumah, serta segera kubur atau buang wadah yang berpotensi menimbulkan genangan.
Dengan adanya program bersih jentik setiap Jumat, Kampung Rawa tidak lagi muncul kasus DBD.
"Iya karena dengan memonitor jentik Alhamdulillah kasus DBD dapat ditekan," ungkapnya.
Baca juga: Orang tua diimbau sampaikan kewaspadaan pada anak saat musim hujan
Baca juga: 270 jiwa warga Jaksel diungsikan usai hujan deras pada Kamis
Baca juga: Petugas Damkar tangani tembok sekolah ambruk di Pondok Labu
"Kita mempunyai program setiap pekan di hari Jumat yakni kegiatan untuk menghilangkan jentik di lingkungan warga," kata Lurah Kampung Rawa Ferry Zahrudin di Jakarta, Jumat.
Ferry menjelaskan dalam program ini dilakukan sosialisasi agar para kader juru pemantau jentik (jumantik) lebih waspada mengingat saat ini sudah memasuki musim penghujan.
"Pencegahan agar lebih intens dan kita monitor rumah ke rumah," lanjutnya.
Program tersebut dilakukan pihak kecamatan dan kelurahan yang melibatkan puskesmas dan kader jumantik.
Adanya musim penghujan, agar lebih diperhatikan genangan pada wadah-wadah kosong yang berada di luar rumah.
Mereka bertugas memeriksa kubangan air dan bak mandi warga guna mengantisipasi keberadaan jentik nyamuk.
Jika ditemukan kasus DBD dalam satu RT, maka pihak kelurahan harus melakukan langkah pencegahan seperti penyemprotan (fogging).
Selain itu, Ferry menghimbau agar lebih rutin memeriksa bak mandi, wadah dispenser, dan wadah-wadah lain di luar rumah, serta segera kubur atau buang wadah yang berpotensi menimbulkan genangan.
Dengan adanya program bersih jentik setiap Jumat, Kampung Rawa tidak lagi muncul kasus DBD.
"Iya karena dengan memonitor jentik Alhamdulillah kasus DBD dapat ditekan," ungkapnya.
Baca juga: Orang tua diimbau sampaikan kewaspadaan pada anak saat musim hujan
Baca juga: 270 jiwa warga Jaksel diungsikan usai hujan deras pada Kamis
Baca juga: Petugas Damkar tangani tembok sekolah ambruk di Pondok Labu
Pewarta: Ulfa Jainita
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022
Tags: