Anies mengatakan, melalui konsep pembangunan tersebut Kampung Gembira Gembrong tidak mengalirkan air limpasan hujan ke sungai melainkan dikelola di kawasan sendiri melalui drainase vertikal atau sumur resapan.
"Jadi aliran air yang turun dari hujan ke tempat ini tidak dialirkan ke luar, tapi disiapkan sumur resapan seluruh kampung ini sehingga kampung ini tidak menyumbang air ke luar, semua dimasukkan ke tanah," kata Anies Baswedan di Jakarta, Jumat.
Anies menambahkan, ada sebanyak 16 sumur resapan yang dibangun di kawasan Kampung Gembira Gembrong tersebut.
"Ada 16 sumur resapan yang kedalamannya bahkan ada yang mencapai 30 meter," ujar Anies.
Baca juga: Anies Baswedan minta warga Kampung Gembira Gembrong bangun kekompakan
Baca juga: Warga Kampung Gembira Gembrong diminta giatkan gotong royong
Anies mengatakan, pembangunan Kampung Gembira Gembrong menjadi percontohan bahwa perkampungan warga dapat dibangun dengan konsep modern dan ramah lingkungan.
"Ini jadi percontohan bukan saja bangunan bagus secara estetika, tapi modern secara konsep dan ramah lingkungan," tutur Anies.
Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) memulai pengerjaan revitalisasi permukiman korban kebakaran Pasar Gembrong pada awal Juli 2022.
Pembangunan kembali permukiman itu mengusung konsep pengembangan daerah tepian air (water front city).
Tak hanya permukiman warga, namun nantinya juga dibangun ruang terbuka ramah anak hingga fasilitas untuk lansia.
Total terdapat 138 rumah warga korban kebakaran Pasar Gembrong yang direvitalisasi menggunakan dana Baznas-Bazis DKI Jakarta dengan anggaran Rp7,8 miliar tersebut.
Anies mengatakan, pembangunan Kampung Gembira Gembrong menjadi percontohan bahwa perkampungan warga dapat dibangun dengan konsep modern dan ramah lingkungan.
"Ini jadi percontohan bukan saja bangunan bagus secara estetika, tapi modern secara konsep dan ramah lingkungan," tutur Anies.
Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) memulai pengerjaan revitalisasi permukiman korban kebakaran Pasar Gembrong pada awal Juli 2022.
Pembangunan kembali permukiman itu mengusung konsep pengembangan daerah tepian air (water front city).
Tak hanya permukiman warga, namun nantinya juga dibangun ruang terbuka ramah anak hingga fasilitas untuk lansia.
Total terdapat 138 rumah warga korban kebakaran Pasar Gembrong yang direvitalisasi menggunakan dana Baznas-Bazis DKI Jakarta dengan anggaran Rp7,8 miliar tersebut.