Purbalingga (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menyatakan seluruh sekolah dasar di wilayah itu akan melaksanakan asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) secara mandiri tanpa harus menumpang ke sekolah lain.

"Kami, Insyaallah siap untuk menghadapi ANBK jenjang SD," kata Kepala Dindikbud Kabupaten Purbalingga Tri Gunawan Setyadi di Purbalingga, Jumat.

Menurut dia, pihaknya sudah keliling ke beberapa sekolah sebagai sampel dan ternyata pihak sekolah sangat antusias untuk mengikuti asesmen.

Hal itu, kata dia, dibuktikan dengan kegiatan latihan atau simulasi ANBK yang dilakukan di masing-masing sekolah sebagai persiapan menghadapi asesmen tersebut.

"Alhamdulillah Kabupaten Purbalingga tahun ini mendapatkan paket TIK, Teknologi Informasi dan Komunikasi, sebanyak 301 paket, berarti untuk 301 SD, sehingga mereka bisa melakukan ANBK secara mandiri," katanya.

Baca juga: Dindik Banyumas siapkan sarana pendukung asesmen nasional tingkat SD

Baca juga: Kemendikbudristek: AN petakan mutu pendidikan


Dengan demikian, kata dia, sekolah-sekolah tersebut tidak perlu menumpang ke sekolah lain dalam pelaksanaan ANBK jenjang SD yang akan dilaksanakan pada akhir Oktober 2022.

"Tidak hanya guru, siswa pun tampaknya menyambut antusias ANBK ini. Bagus juga dengan asesmen ini untuk menambah cakrawala berpikir bagi anak-anak kita," tegasnya.

Lebih lanjut, Tri Gunawan mengatakan pihaknya sudah menyiapkan seluruh sekolah untuk melaksanakan ANBK bagi siswa kelas 5 SD meskipun nantinya peserta yang akan mengikuti asesmen dipilih oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Bahkan, kata dia, siswa kelas 4 yang menggunakan Kurikulum Merdeka pun sudah mulai dipersiapkan untuk mengikuti asesmen nasional tersebut melalui simulasi ANBK.

"Karena apa? Saya yakin program pemerintah ini akan terus berjalan dengan bagus, juga mengedukasi kepada anak-anak kita terkait dengan memecahkan sebuah permasalahan dan sebuah soal ini menjadi lebih pintar lagi," jelasnya.

Disinggung mengenai kesiapan jaringan internet, dia mengatakan pihaknya sudah survei hingga ke daerah-daerah tersulit di wilayah Kabupaten Purbalingga seperti Kecamatan Karangjambu, Karangmoncol, dan Rembang.

Berdasarkan hasil survei, kata dia, daerah-daerah tersebut diketahui sudah terjangkau jaringan internet.

"Kalaupun jaringan FO (Fiber Optics) belum sampai ke sana, sekolah-sekolah di daerah tersebut dalam memenuhi kebutuhan internetnya dengan model 'tembak' dengan menggunakan pemancar kecil sudah bagus juga," katanya.

Kendati demikian, dia mengharapkan dalam pelaksanaan ANBK pada akhir Oktober 2022 tidak ada kendala jaringan internet maupun aliran listrik mengingat sekarang sedang musim hujan.

"Saat sekarang sering hujan deras. Saya khawatir listriknya mati," ujarnya.

Ia mengakui saat pelaksanaan ANBK untuk jenjang SMP hari pertama berjalan cukup bagus, namun pada hari kedua agak terkendala di sistem.

Dalam hal ini, kata dia, sistem aplikasi ANBK yang digunakan oleh siswa SMP tersebut agak tersendat-sendat.

"Mungkin dari pusat yang ke kami itu agak tersendat-sendat. Mungkin karena peladennya (server, red.) terlalu berat," kata Tri Gunawan.

Baca juga: Kemendikbudristek: Intervensi di Asesmen Nasional untuk umpan balik

Baca juga: Kemendikbudristek sebut Asesmen Nasional bukan sekadar pemetaan