Menhub: Pelabuhan Sanur bisa tambah durasi wisatawan liburan di Bali
7 Oktober 2022 13:29 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (kiri) saat mengunjungi pembangunan Pelabuhan Sanur di Denpasar, Provinsi Bali, Jumat (7/10/2022). FOTO ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari
Denpasar (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi usai mengunjungi pembangunan Pelabuhan Sanur di Denpasar menyampaikan harapannya agar setelah dermaga tersebut rampung mampu membuat wisatawan menambah durasi liburan di Provinsi Bali.
"Kita selama ini tahunya Bali Selatan dan Ubud, sedangkan berapa masih pasif. Tapi dengan dibangunnya pelabuhan ini diharapkan ada satu pembangunan pariwisata yang ada di Nusa Penida dan Nusa Ceningan yang masif sehingga wisatawan menambah paling tidak satu hari liburan," katanya di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan dengan dibangunnya Pelabuhan Sanur, diikuti Pelabuhan Sampalan Nusa Penida dan Pelabuhan Bias Munjul Nusa Ceningan, Menhub memprediksi turis dengan hobi snorkeling dapat menambah liburan hingga sepekan.
Menhub menilai dengan dibangunnya tiga dermaga baru di "Pulau Dewata" itu akan menambah destinasi dengan kualitas yang lebih baik, di mana sebelumnya wisatawan yang hendak menyeberang hanya dilayani dengan kapal sederhana.
"Dulu itu dilayani dengan kapal seadanya tidak punya dermaga, tentu tidak bisa mendatangkan turis secara kualitas maupun kuantitas. Dengan kita bangun Pelabuhan Sanur, Nusa Penida dan Nusa Ceningan dengan kualitas yang baik kita harapkan turisnya secara kualitas levelnya naik," katanya.
Selain untuk memanjakan wisatawan, Menhub melihat Pelabuhan Sanur, Pelabuhan Sampalan, dan Pelabuhan Bias Munjul dapat memberi kesempatan bagi investor dan masyarakat dalam mengembangkan usaha ketika jumlah wisatawan meningkat.
"Akan kita hadirkan beberapa restoran dengan cita rasa Bali. Itu bukan sekadar memanjakan selera turis tetapi kita dapat uang, kalau kita dapat uang maka fasilitas ini bisa dikelola dengan baik, bisa mensubsidi," kata Budi Karya Sumadi.
Pelabuhan Sanur sendiri hingga saat ini pembangunannya telah mencapai 96 persen.
Gubernur Bali Wayan Koster menargetkan pelabuhan tersebut dapat diresmikan pada penghujung Oktober 2022 nanti.
"Saya kira akhir Oktober sudah bisa diselesaikan sehingga menteri bisa laporkan pada presiden sekiranya Oktober akhir bisa diresmikan oleh Presiden karena beliau akan berkunjung ke Bali pada akhir bulan," katanya.
Ia menambahkan bahwa selain untuk wisatawan, pelabuhan yang menghubungkan Sanur dengan Nusa Penida dan Nusa Ceningan ini akan menambah kualitas pelayanan penyeberangan bagi masyarakat lokal, utamanya yang hendak melaksanakan persembahyangan dan upacara adat.
Ia menjelaskan bahwa pelabuhan tersebut dibangun menggunakan APBN dengan total ketiganya mencapai Rp563 miliar.
Diharapkan dengan adanya pelabuhan ini dapat menambah pertumbuhan ekonomi dengan banyak diisi pengusaha-pengusaha lokal, sehingga masyarakat dapat berdaya dan Kota Denpasar mendapat tambahan pendapatan hasil daerah (PHD), demikian Wayan Koster.
Baca juga: Realisasi pembangunan Pelabuhan Laut Sanur capai 94,13 persen
Baca juga: Pelabuhan Laut Sanur siap digunakan jelang G20
Baca juga: Menhub ingin proyek pembangunan Pelabuhan Sanur sesuai target
Baca juga: Menhub pastikan Pelabuhan Sanur dapat beroperasi sebelum G20
"Kita selama ini tahunya Bali Selatan dan Ubud, sedangkan berapa masih pasif. Tapi dengan dibangunnya pelabuhan ini diharapkan ada satu pembangunan pariwisata yang ada di Nusa Penida dan Nusa Ceningan yang masif sehingga wisatawan menambah paling tidak satu hari liburan," katanya di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan dengan dibangunnya Pelabuhan Sanur, diikuti Pelabuhan Sampalan Nusa Penida dan Pelabuhan Bias Munjul Nusa Ceningan, Menhub memprediksi turis dengan hobi snorkeling dapat menambah liburan hingga sepekan.
Menhub menilai dengan dibangunnya tiga dermaga baru di "Pulau Dewata" itu akan menambah destinasi dengan kualitas yang lebih baik, di mana sebelumnya wisatawan yang hendak menyeberang hanya dilayani dengan kapal sederhana.
"Dulu itu dilayani dengan kapal seadanya tidak punya dermaga, tentu tidak bisa mendatangkan turis secara kualitas maupun kuantitas. Dengan kita bangun Pelabuhan Sanur, Nusa Penida dan Nusa Ceningan dengan kualitas yang baik kita harapkan turisnya secara kualitas levelnya naik," katanya.
Selain untuk memanjakan wisatawan, Menhub melihat Pelabuhan Sanur, Pelabuhan Sampalan, dan Pelabuhan Bias Munjul dapat memberi kesempatan bagi investor dan masyarakat dalam mengembangkan usaha ketika jumlah wisatawan meningkat.
"Akan kita hadirkan beberapa restoran dengan cita rasa Bali. Itu bukan sekadar memanjakan selera turis tetapi kita dapat uang, kalau kita dapat uang maka fasilitas ini bisa dikelola dengan baik, bisa mensubsidi," kata Budi Karya Sumadi.
Pelabuhan Sanur sendiri hingga saat ini pembangunannya telah mencapai 96 persen.
Gubernur Bali Wayan Koster menargetkan pelabuhan tersebut dapat diresmikan pada penghujung Oktober 2022 nanti.
"Saya kira akhir Oktober sudah bisa diselesaikan sehingga menteri bisa laporkan pada presiden sekiranya Oktober akhir bisa diresmikan oleh Presiden karena beliau akan berkunjung ke Bali pada akhir bulan," katanya.
Ia menambahkan bahwa selain untuk wisatawan, pelabuhan yang menghubungkan Sanur dengan Nusa Penida dan Nusa Ceningan ini akan menambah kualitas pelayanan penyeberangan bagi masyarakat lokal, utamanya yang hendak melaksanakan persembahyangan dan upacara adat.
Ia menjelaskan bahwa pelabuhan tersebut dibangun menggunakan APBN dengan total ketiganya mencapai Rp563 miliar.
Diharapkan dengan adanya pelabuhan ini dapat menambah pertumbuhan ekonomi dengan banyak diisi pengusaha-pengusaha lokal, sehingga masyarakat dapat berdaya dan Kota Denpasar mendapat tambahan pendapatan hasil daerah (PHD), demikian Wayan Koster.
Baca juga: Realisasi pembangunan Pelabuhan Laut Sanur capai 94,13 persen
Baca juga: Pelabuhan Laut Sanur siap digunakan jelang G20
Baca juga: Menhub ingin proyek pembangunan Pelabuhan Sanur sesuai target
Baca juga: Menhub pastikan Pelabuhan Sanur dapat beroperasi sebelum G20
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022
Tags: