IHSG akhir pekan terkoreksi, ikuti pasar global yang cenderung lesu
7 Oktober 2022 09:53 WIB
Ilustrasi: Layar pergerakan turun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi terkoreksi seiring pasar global yang cenderung lesu.
IHSG dibuka melemah 18,83 poin atau 0,27 persen ke posisi 7.057,79. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 4,22 poin atau 0,42 persen ke posisi 1.006,47.
"Untuk hari ini IHSG diperkirakan diselimuti sentimen negatif. Pasar global cenderung lesu jelang rilis angka tenaga kerja non-farm payroll report September di AS," tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Baca juga: IHSG Jumat pagi dibuka turun 18,83 poin
Apabila Amerika Serikat (AS) mencetak pertambahan tenaga kerja lebih dari ekspektasi konsensus sebesar 250 ribu, maka bursa global diprediksi akan kembali melanjutkan pelemahan.
Selain itu pelaku pasar juga menantikan rilis angka cadangan devisa Indonesia bulan September. Di sisi lain, katalis positif bagi sektor energi masih ada di tengah tren harga minyak global yang masih terus melaju pasca keputusan OPEC+ memangkas produksi.
Sementara itu bursa saham AS bergerak melemah pada perdagangan tadi malam. Pelaku pasar was-was menantikan data tenaga kerja non pertanian September yang akan dirilis nanti malam.
Baca juga: Wall Street ditutup jatuh, Indeks Dow Jones anjlok hingga 346 poin
Berdasarkan konsensus, diperkirakan terdapat penambahan 250 ribu tenaga kerja pada September, lebih rendah dibandingkan dengan penambahan 315 ribu pada Agustus.
Pelaku pasar juga menantikan rilis angka pengangguran September yang diperkirakan stabil di angka 3,7 persen.
Sedangkan bursa saham Eropa melanjutkan pelemahannya pada perdagangan tadi malam. Pasar masih diliputi kekhawatiran resesi setelah angka PMI menyentuh rekor terendah dalam 20 bulan terakhir.
Baca juga: Ketua IMF soroti "perubahan mendasar" dalam ekonomi global
Sementara itu bursa Asia bergerak variatif pada perdagangan kemarin. Pasar tertekan oleh berakhirnya tren positif pada perdagangan pasar global.
Secara teknikal, shooting star memberi indikasi tekanan lanjutan pada perdagangan hari ini, di mana IHSG juga kembali bergerak di bawah level 7.100 dan berakhir datar. IHSG diperkirakan bergerak tertekan menguji level support 7.050
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 126,33 poin atau 0,46 persen ke 27.184,97, Indeks Hang Seng turun 143,02 atau 0,79 persen ke 17.869,13, dan Indeks Straits Times meningkat 2,06 poin atau 0,07 persen ke 3.153,62.
Baca juga: Saham Asia turun, tertekan kecemasan resesi global dan penguatan dolar
IHSG dibuka melemah 18,83 poin atau 0,27 persen ke posisi 7.057,79. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 4,22 poin atau 0,42 persen ke posisi 1.006,47.
"Untuk hari ini IHSG diperkirakan diselimuti sentimen negatif. Pasar global cenderung lesu jelang rilis angka tenaga kerja non-farm payroll report September di AS," tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Baca juga: IHSG Jumat pagi dibuka turun 18,83 poin
Apabila Amerika Serikat (AS) mencetak pertambahan tenaga kerja lebih dari ekspektasi konsensus sebesar 250 ribu, maka bursa global diprediksi akan kembali melanjutkan pelemahan.
Selain itu pelaku pasar juga menantikan rilis angka cadangan devisa Indonesia bulan September. Di sisi lain, katalis positif bagi sektor energi masih ada di tengah tren harga minyak global yang masih terus melaju pasca keputusan OPEC+ memangkas produksi.
Sementara itu bursa saham AS bergerak melemah pada perdagangan tadi malam. Pelaku pasar was-was menantikan data tenaga kerja non pertanian September yang akan dirilis nanti malam.
Baca juga: Wall Street ditutup jatuh, Indeks Dow Jones anjlok hingga 346 poin
Berdasarkan konsensus, diperkirakan terdapat penambahan 250 ribu tenaga kerja pada September, lebih rendah dibandingkan dengan penambahan 315 ribu pada Agustus.
Pelaku pasar juga menantikan rilis angka pengangguran September yang diperkirakan stabil di angka 3,7 persen.
Sedangkan bursa saham Eropa melanjutkan pelemahannya pada perdagangan tadi malam. Pasar masih diliputi kekhawatiran resesi setelah angka PMI menyentuh rekor terendah dalam 20 bulan terakhir.
Baca juga: Ketua IMF soroti "perubahan mendasar" dalam ekonomi global
Sementara itu bursa Asia bergerak variatif pada perdagangan kemarin. Pasar tertekan oleh berakhirnya tren positif pada perdagangan pasar global.
Secara teknikal, shooting star memberi indikasi tekanan lanjutan pada perdagangan hari ini, di mana IHSG juga kembali bergerak di bawah level 7.100 dan berakhir datar. IHSG diperkirakan bergerak tertekan menguji level support 7.050
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 126,33 poin atau 0,46 persen ke 27.184,97, Indeks Hang Seng turun 143,02 atau 0,79 persen ke 17.869,13, dan Indeks Straits Times meningkat 2,06 poin atau 0,07 persen ke 3.153,62.
Baca juga: Saham Asia turun, tertekan kecemasan resesi global dan penguatan dolar
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022
Tags: