DPR: Indonesia-AS miliki kesamaan nilai perkuat hubungan bilateral
7 Oktober 2022 08:46 WIB
Ketua DPR Puan Maharani (kiri) bersama Presiden Inter-Parliamentary Union (IPU) Duterte Pacheco (kanan) memimpin penutupan pertemuan Parliamentary Forum and the 8th G20 Parliamentary Speakers' Summit (P20) di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (7/10/2022). . ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nym.
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan Indonesia dan Amerika Serikat memiliki kesamaan nilai yang telah menjadi landasan bagi hubungan bilateral kedua negara.
Menurut dia, nilai-nilai tersebut adalah penghormatan demokrasi dan hak asasi manusia (HAM), toleransi dan kemajemukan, supremasi hukum, serta menjaga stabilitas keamanan kawasan.
“Nilai-nilai ini telah menjadi landasan yang kuat bagi hubungan bilateral kedua negara yang telah terjalin selama puluhan tahun,” kata Puan di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Ketua DPR dorong perdamaian Rusia-Ukraina
Hal itu dikatakan Puan saat bertemu dengan Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR Amerika Serikat (AS) Gregory W. Meeks di sela-sela “the 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit” (P20), di Jakarta, Kamis (6/10).
Puan mengatakan kemitraan strategis antara Indonesia dan AS dalam berbagai bidang memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Hal itu menurut dia, juga menjadi pondasi kerja sama yang memperkuat hubungan people-to-people seperti di bidang pendidikan, ekonomi digital, dan “U.S. Peace Corps” di Indonesia.
“Kemitraan strategis tersebut dinilai sangat penting bagi kedua negara, terutama di saat dunia sedang menghadapi tantangan yang kompleks karena biaya energi yang tinggi, inflasi yang tinggi, masalah ketahanan pangan dan dinamika geopolitik termasuk konflik di Ukraina,” ujarnya.
Dia menilai kerja sama antara Indonesia dan AS yang dapat ditingkatkan adalah dalam bidang pertahanan dan keamanan kawasan. Puan menyinggung soal transisi politik di Afghanistan, stabilitas Laut China Selatan, denuklirisasi Semenanjung Korea, dan pemajuan demokrasi.
“Di bidang ekonomi, saya mencatat ada peningkatan dalam perdagangan bilateral dalam beberapa tahun terakhir ini pada masa pandemi. AS sekarang telah menjadi mitra dagang terbesar kedua bagi Indonesia,” katanya.
Puan berharap Indonesia dan AS dapat terus memperkuat kerja sama di bidang ekonomi untuk mencapai target perdagangan 60 miliar dolar AS di tahun 2024.
Puan juga mengingatkan isu mengenai perubahan iklim merupakan salah satu prioritas kekuatan G20 Indonesia. Menurut dia, Indonesia-AS memiliki inisiatif kerja sama berupa “Indonesia–US Task Force on Climate”.
Karena itu dia berharap kedua negara dapat memperdalam kerja sama perubahan iklim dalam hal transfer teknologi, investasi dan pendanaan inovatif di sektor energi baru dan terbarukan, dan peningkatan kapasitas untuk transisi ekonomi hijau.
Baca juga: Ketua DPR RI apresiasi minat Rusia terlibat proyek kereta IKN
Baca juga: Puan apresiasi dukungan UEA dan Australia bangun IKN Nusantara
Baca juga: BKSAP DPR RI ajak parlemen P20 tingkatkan multilateralisme
Menurut dia, nilai-nilai tersebut adalah penghormatan demokrasi dan hak asasi manusia (HAM), toleransi dan kemajemukan, supremasi hukum, serta menjaga stabilitas keamanan kawasan.
“Nilai-nilai ini telah menjadi landasan yang kuat bagi hubungan bilateral kedua negara yang telah terjalin selama puluhan tahun,” kata Puan di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Ketua DPR dorong perdamaian Rusia-Ukraina
Hal itu dikatakan Puan saat bertemu dengan Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR Amerika Serikat (AS) Gregory W. Meeks di sela-sela “the 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit” (P20), di Jakarta, Kamis (6/10).
Puan mengatakan kemitraan strategis antara Indonesia dan AS dalam berbagai bidang memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Hal itu menurut dia, juga menjadi pondasi kerja sama yang memperkuat hubungan people-to-people seperti di bidang pendidikan, ekonomi digital, dan “U.S. Peace Corps” di Indonesia.
“Kemitraan strategis tersebut dinilai sangat penting bagi kedua negara, terutama di saat dunia sedang menghadapi tantangan yang kompleks karena biaya energi yang tinggi, inflasi yang tinggi, masalah ketahanan pangan dan dinamika geopolitik termasuk konflik di Ukraina,” ujarnya.
Dia menilai kerja sama antara Indonesia dan AS yang dapat ditingkatkan adalah dalam bidang pertahanan dan keamanan kawasan. Puan menyinggung soal transisi politik di Afghanistan, stabilitas Laut China Selatan, denuklirisasi Semenanjung Korea, dan pemajuan demokrasi.
“Di bidang ekonomi, saya mencatat ada peningkatan dalam perdagangan bilateral dalam beberapa tahun terakhir ini pada masa pandemi. AS sekarang telah menjadi mitra dagang terbesar kedua bagi Indonesia,” katanya.
Puan berharap Indonesia dan AS dapat terus memperkuat kerja sama di bidang ekonomi untuk mencapai target perdagangan 60 miliar dolar AS di tahun 2024.
Puan juga mengingatkan isu mengenai perubahan iklim merupakan salah satu prioritas kekuatan G20 Indonesia. Menurut dia, Indonesia-AS memiliki inisiatif kerja sama berupa “Indonesia–US Task Force on Climate”.
Karena itu dia berharap kedua negara dapat memperdalam kerja sama perubahan iklim dalam hal transfer teknologi, investasi dan pendanaan inovatif di sektor energi baru dan terbarukan, dan peningkatan kapasitas untuk transisi ekonomi hijau.
Baca juga: Ketua DPR RI apresiasi minat Rusia terlibat proyek kereta IKN
Baca juga: Puan apresiasi dukungan UEA dan Australia bangun IKN Nusantara
Baca juga: BKSAP DPR RI ajak parlemen P20 tingkatkan multilateralisme
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: