Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam siaran pers di Jakarta Utara, Kamis, mengatakan, petugas gabungan membekali peserta didik di Jakarta dengan teknik berlindung dan evakuasi mandiri saat terjadi gempa bumi.
Selain itu simulasi alat evakuasi saat terjadi banjir, penyusunan indikator "Sekolah Madrasah Aman Bencana" serta praktik dan simulasi pemadaman api.
"Salah satu kegiatan kami lakukan pada Rabu (5/10), BPBD DKI Jakarta melaksanakan pembinaan, pendampingan dan simulasi 'Sekolah Madrasah Aman Bencana' Tahun 2022 di MTsN 39 Jakarta," kata Isnawa.
Baca juga: Saksi sebut murid berenang sebelum tembok pembatas MTsN 19 ambruk
Sebelumnya, pihaknya juga sudah melakukan edukasi kepada sekitar 5.000 kepala sekolah dan madrasah, terutama di kelurahan yang rawan banjir dan kebakaran.
Pada kegiatan pembekalan di MTSN 39 Jakarta, Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Provinsi DKI Jakarta membekali peserta kegiatan terkait indikator pelaksanaan program itu.
Yakni adanya penetapan peta ancaman bencana di sekolah oleh kepala sekolah dan kepala madrasah, prosedur tetap penanggulangan bencana dan ditetapkan rencana aksi sekolah dan madrasah.
Kemudian, ada tim siaga bencana, pengajaran modul penanggulangan bencana banjir, kebakaran, gempa bumi dan angin topan bagi pelajar hingga tenaga pengajar yang membimbing program tersebut.
Baca juga: BPBD: Ambruknya tembok MTsN 19 akibat tak kuat menahan volume air
Selain itu, tersedianya sarana dan prasarana yakni alat pemadam api ringan, pelampung, tali tambang, rambu kebencanaan, alat pertolongan pertama dan sirine.
Kegiatan juga mencakup simulasi penanganan bencana di sekolah minimal satu tahun sekali, evaluasi dan sosialisasi.
Peserta diimbau agar apabila menemukan atau mengalami keadaan darurat, dapat menghubungi Call Center Jakarta Siaga 112.
Kegiatan ini diikuti guru, siswa-siswi, staf tata usaha, komite sekolah, wali murid, petugas kantin dan petugas keamanan sekolah serta perwakilan masyarakat setempat.