Jakarta (ANTARA) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji mengungkap rencana tempat pemakaman tiga korban meninggal dunia akibat tertimpa tembok pembatas bangunan di belakang panggung terbuka Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 Jakarta Selatan.

"Dicka Safa Ghifari (13) rencana dimakamkan di TPU Johar, Muh. Adnan Efendi (13) rencana dimakamkan di TPU Cilandak, Dendis Al Latif (13) rencana dimakamkan di TPU Kampung Kandang. Adapun untuk proses pemakaman semua korban meninggal ditangani oleh pihak Kanwil Kemenag Jaksel," kata Isnawa di Jakarta Selatan, Kamis.

Baca juga: Polrestro libatkan Puslabfor Polri olah TKP ambruknya tembok MTsN 19

Tiga korban meninggal dunia karena insiden tembok roboh di sekitar lokasi Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19nitu merupakan anak laki-laki yang baru berusia sekitar 13 tahun.

Isnawa memastikan ketiga korban meninggal dunia tercatat sebagai siswa MTsN 19 Jakarta Selatan.

Saat kejadian, ketiganya sedang bermain di area taman sekolah saat tembok pembatas bangunan di belakang panggung terbuka itu roboh diduga karena kehilangan kemampuan menahan volume genangan air dari luar sekolah pasca hujan lebat yang melanda Jakarta.

Insiden terjadi pada Kamis (6/10) pukul 14:50 WIB di Jalan Pinang Kalijati Nomor 1 RT08/RW09 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.

Untuk diketahui, posisi sekolah berada di dataran rendah, yang di sekitarnya terdapat saluran penghubung (PHBl) Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai.

Baca juga: BPBD: Ambruknya tembok MTsN 19 akibat tak kuat menahan volume air

Adapun almarhum Dicka Safa Ghifari dan Dendis Al Latif akan berulang tahun yang ke-14 sekitar dua bulan lagi, yaitu 15 Desember (Dendis) dan 17 Desember (Dicka). Sedangkan Muh Adnan Efendi baru saja berusia 13 tahun pada Mei yang lalu.

Selain itu, ada tiga orang korban yang mengalami luka-luka. Isnawa mengatakan dua sudah dapat dipulangkan usai menjalani perawatan di RS Prikasih, sedangkan satu korban lagi bernama Adisya Daffa Allutfi (13) mengalami patah tulang lengan kiri bawah, wajib melaksanakan kontrol kesehatan.

Personel gabungan yang terdiri dari Tim Reaksi Cepat BPBD DKI, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI, Dinas Sumber Daya Air DKI, Taruna Siaga Bencana Dinas Sosial DKI, Basarnas, TNI/POLRI berhasil menguras air yang menggenang di lokasi.

Pengurasan ini untuk memudahkan petugas untuk melakukan pembersihan puing-puing reruntuhan tembok. Adapun aliran listrik yang berada di sekitar kawasan sekolah sudah dipadamkan oleh PLN.

Baca juga: Polrestro Jaksel pasang garis polisi di lokasi tembok ambruk