Kupang (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Kupang Kota menggandeng sejumlah komunitas pecinta sepak bola di Kota Kupang, untuk mengelar doa bersama mengenang tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang mengakibatkan ratusan suporter meninggal dunia.

Kabag Ops Polresta Kupang Kota Kompol Ruliyanto Pahroen kepada wartawan di Kupang, Kamis malam usai doa bersama mengatakan bahwa doa bersama disertai pembakaran lilin itu bagian dari empat mereka kepada korban tragedi Kanjuruhan.

"Jadi ini kegiatan bersama yang kami lakukan pada hari ini, adalah bagian dari bentuk empati, dukungan moril serta bela sungkawa terhadap seluruh korban tragedi Kanjuruhan," katanya.

Dalam doa bersama itu, tidak hanya diikuti oleh sejumlah komunitas pecinta sepak bola di Kota Kupang dan komunitas Arema Kota Kupang, tetapi juga hadir pula anggota Polresta Kupang Kota.

Koordinator doa bersama dari Komunitas Orang muda gila bola (omgilbol) NTT Rudy mengatakan bahwa ada sekitar 100an orang yang terlibat dalam doa bersama itu.

Ratusan orang itu mulai dari Komunitas Masyarakat gila bola (Masgilbol) NTT, Omgilbol NTT, fans klub Juventus, Arsenal Kupang serta komunitas Arema Kupang.

"Kita berdoa bersama kali ini dengan harapan agar kedepannya tidak adalah kejadian yang sama seperti yang terjadi di Malang," katanya.

Ia berharap kejadian yang memakan banyak korban jiwa itu tidak terjadi lagi dalam dunia sepak bola Indonesia.

Rudy berharap arwah sejumlah korban tragedi Kanjuruhan itu bisa diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.

Wakil Ketua Arema Kupang Abdul Haris menyampaikan terima kasihnya kepada aparat kepolisian dan juga komunitas sepak bola yang mengelar kegiatan itu.

"Saya jujur merasa terharu dengan kegiatan yang diinisiasi oleh teman-teman Kepolisian dan juga komunitas sepak bola di Kota Kupang ini," katanya.

Baca juga: Pecinta sepak bola di Baubau doa bersama untuk tragedi Kanjuruhan

Baca juga: Presiden FIFA berikan pernyataan soal tragedi Kanjuruhan

Baca juga: Suporter di Papua Barat gelar doa bersama untuk Tragedi Kanjuruhan

Baca juga: Ribuan warga Surabaya gelar doa bersama korban tragedi Kanjuruhan