Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Arini Widodi Sp.KK, mengatakan bahwa kulit adalah organ tubuh penting yang sering dilupakan oleh kebanyakan orang.

"Kulit adalah organ tubuh yang suka dilupakan, padahal ini penting. Kenapa ini organ yang penting, karena ini adalah organ paling depan, paling luar yang melindungi organ-organ lain di tubuh," ujar lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu ditemui dalam peluncuran The Body Shop Edelweiss di Jakarta, Kamis.

Baca juga: "Skincare" saja tak cukup, jaga kesehatan mental demi kulit "glowing"

dr. Arini mengatakan untuk melindungi lapisan ketahanan kulit atau yang sering disebut skin barrier dapat dilakukan dengan dua cara yakni melalui perawatan dari dalam dan luar.

Perawatan dari dalam adalah dengan menjalankan pola hidup sehat, tidur cukup, tidak merokok, menghindari alkohol, berolahraga dan manajemen stres. Sementara untuk merawat kulit pada bagian luar, bisa dibantu dengan menggunakan berbagai produk khusus.

"Yang jelas kita harus tahu apa yang menjadi pemicu rusaknya skin barrier. Kalau kulit kering ya dibenarin minumnya, pakai pelembab, hindari matahari langsung, polusi karena itu akan memicu radikal bebas," kata dr. Arini.

Salah satu pemicu kerusakan lapisan ketahanan kulit yang sering terjadi stres. Saat seseorang mengalami stres, maka kulit akan terlihat kusam, kering, berjerawat hingga eksim.

Baca juga: Tanda "skin barrier" kulit rusak dan kiat memperbaikinya

Menurut dr. Arini, produk perawatan jenis apapun akan sulit untuk memperbaiki lapisan ketahanan kulit yang rusak.

"Kalau sudah tahu trigger-nya di stres, ya berarti kita intervensinya dari situ. Cara mengatasi stres kan beda-beda, kita harus menanggulangi itu sendiri. Tapi biar stres, skincare tetap harus dipakai," kata dr. Arini.

Lebih lanjut, dr. Arini mengatakan kulit memiliki karakteristik dan ketebalan yang berbeda-beda. Selain itu, jenis kulit setiap orang pun tidak sama sehingga sangat wajar jika terdapat berbagai jenis produk dengan manfaat yang beragam.

"Dibandingkan wajah dan punggung, tentu kulit wajah lebih sensitif. Kulit ketiak juga lebih banyak kelenjar keringatnya, kalau di telapak tangan lebih banyak sarafnya," katanya.


Baca juga: Kiat menjaga bayi dan anak dari iritasi kulit

Baca juga: Jerawat bisa jadi pertanda "microbiome" kulit tak seimbang

Baca juga: Merawat lapisan kulit terluar mampu terhindar dari jerawat