Pemkab Garut terapkan tata kelola sekolah dari manual ke digital
6 Oktober 2022 18:54 WIB
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Ade Manadin memaparkan tentang sistem tata kelola sekolah dari manual ke digital di Hotel Harmoni, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (6/10/2022). (ANTARA/HO-Diskominfo Garut)
Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat meluncurkan program penerapan tata kelola sekolah dari sistem manual menjadi digital untuk memudahkan dan meminimalisasi hilangnya berkas maupun arsip penting di lingkungan pendidikan.
"Program ini mengubah tata kelola manual ke arah digital, sehingga hal ini akan meminimalisir hilangnya berkas dan arsip ketika terjadi bencana ataupun hilang dimakan usia," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Ade Manadin saat peluncuran program pengalihan data manual ke digital di Harmoni, Garut, Kamis.
Baca juga: Undikma latih guru-siswa manfaatkan digitalisasi di sekolah
Ia menyebutkan, program itu diberi nama Strategi Peningkatan Tata Kelola Sekolah Melalui Sistem Manajemen Sekolah Berbasis Keunggulan (SAPINTAS SMSBK) dengan menyajikan beberapa fitur yang akan memudahkan penyimpanan data sekolah.
Fitur yang ada dalam program itu, kata Ade, di antaranya inventarisasi dokumen sekolah, program dan kegiatan sekolah, laporan kinerja sekolah, dan laporan hasil belajar siswa, kemudian terintegrasi antara Dinas Pendidikan Kabupaten Garut dengan sekolah, kemudian guru, pengawas, dan siswa.
Baca juga: BMKG: Sekolah lapang dukung terwujudnya pertanian-perikanan digital
"Kepala sekolah bisa mengakses ke guru dan anak, sekaligus orang tua pun bisa mengakses kepada anaknya, atau kepada sekolahnya, bagaimana nanti minat belajar anak, mutu anak, prestasi anak bisa diakses di situ," katanya.
Meskipun sudah menerapkan sistem teknologi baru, kata Ade, pihaknya tetap mempertahankan nilai-nilai, seperti saling mengasihi, menjaga, dan mebimbing sebagai salah satu nilai yang dikembangkan dalam program tersebut.
Baca juga: Tim STEI ITB survei kesiapan transformasi digital di Banjarmasin
Sementara program itu, kata dia, diterapkan di tiga sekolah yakni tingkat TK Pembina, SDN 1 Gentramasekdas, dan SMPN 1 Tarogong Kaler dan secepatnya akan diberlakukan di sekolah lain.
"Mudah-mudahan ini adalah sebuah obat untuk semua lembaga pendidikan yang di Kabupaten Garut agar permasalahan data terjawab dengan ini," katanya.
Baca juga: Kemampuan adaptasi teknologi digital tentukan kualitas pendidikan
Kepala SMPN 1 Tarogong Kaler, Ahmad Hanafiah menyambut baik adanya program SAPINTAS SMSBK yang selama ini dibutuhkan oleh sekolah.
Ia berharap program tersebut terus berkembang dan berkelanjutan dalam rangka memberikan kemudahan dalam menjalankan sistem pendidikan.
"Saya sebagai pengguna daripada kegiatan ini di lapangan, ini sangat mengapresiasi dan juga menyambut kehadiran dari program SAPINTAS SMSBK ini, karena ini merupakan transformasi dari pelayanan yang sifatnya offline ke online," katanya. ***3***
Baca juga: PAMA siapkan SDM unggul berbasis digital di sekitar wilayah tambang
Baca juga: Bank Mandiri dan Orbit Future Academy siapkan siswa berbasis digital
"Program ini mengubah tata kelola manual ke arah digital, sehingga hal ini akan meminimalisir hilangnya berkas dan arsip ketika terjadi bencana ataupun hilang dimakan usia," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Ade Manadin saat peluncuran program pengalihan data manual ke digital di Harmoni, Garut, Kamis.
Baca juga: Undikma latih guru-siswa manfaatkan digitalisasi di sekolah
Ia menyebutkan, program itu diberi nama Strategi Peningkatan Tata Kelola Sekolah Melalui Sistem Manajemen Sekolah Berbasis Keunggulan (SAPINTAS SMSBK) dengan menyajikan beberapa fitur yang akan memudahkan penyimpanan data sekolah.
Fitur yang ada dalam program itu, kata Ade, di antaranya inventarisasi dokumen sekolah, program dan kegiatan sekolah, laporan kinerja sekolah, dan laporan hasil belajar siswa, kemudian terintegrasi antara Dinas Pendidikan Kabupaten Garut dengan sekolah, kemudian guru, pengawas, dan siswa.
Baca juga: BMKG: Sekolah lapang dukung terwujudnya pertanian-perikanan digital
"Kepala sekolah bisa mengakses ke guru dan anak, sekaligus orang tua pun bisa mengakses kepada anaknya, atau kepada sekolahnya, bagaimana nanti minat belajar anak, mutu anak, prestasi anak bisa diakses di situ," katanya.
Meskipun sudah menerapkan sistem teknologi baru, kata Ade, pihaknya tetap mempertahankan nilai-nilai, seperti saling mengasihi, menjaga, dan mebimbing sebagai salah satu nilai yang dikembangkan dalam program tersebut.
Baca juga: Tim STEI ITB survei kesiapan transformasi digital di Banjarmasin
Sementara program itu, kata dia, diterapkan di tiga sekolah yakni tingkat TK Pembina, SDN 1 Gentramasekdas, dan SMPN 1 Tarogong Kaler dan secepatnya akan diberlakukan di sekolah lain.
"Mudah-mudahan ini adalah sebuah obat untuk semua lembaga pendidikan yang di Kabupaten Garut agar permasalahan data terjawab dengan ini," katanya.
Baca juga: Kemampuan adaptasi teknologi digital tentukan kualitas pendidikan
Kepala SMPN 1 Tarogong Kaler, Ahmad Hanafiah menyambut baik adanya program SAPINTAS SMSBK yang selama ini dibutuhkan oleh sekolah.
Ia berharap program tersebut terus berkembang dan berkelanjutan dalam rangka memberikan kemudahan dalam menjalankan sistem pendidikan.
"Saya sebagai pengguna daripada kegiatan ini di lapangan, ini sangat mengapresiasi dan juga menyambut kehadiran dari program SAPINTAS SMSBK ini, karena ini merupakan transformasi dari pelayanan yang sifatnya offline ke online," katanya. ***3***
Baca juga: PAMA siapkan SDM unggul berbasis digital di sekitar wilayah tambang
Baca juga: Bank Mandiri dan Orbit Future Academy siapkan siswa berbasis digital
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022
Tags: