Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060.

“Pengembangan PLTA Kayan Cascade yang bisa mengembangkan sampai sekitar 12 Gigawatt (GW) ini sudah menjadi perhatian Bapak Presiden Joko Widodo, dan ini sudah menjadi bagian dari komitmen Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission di tahun 2060 atau lebih cepat,” ujar Airlangga dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Dia menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo memprioritaskan pengembangan transisi energi menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT), dan menargetkan 23 persen dari keseluruhan sumber energi di Indonesia berasal dari renewable energy di tahun 2026.

PLTA Kayan Cascade yang membutuhkan investasi sebesar 17,8 miliar dolar AS diproyeksikan menjadi PLTA terbesar di Asia Tenggara, dengan kapasitas pada tahap pertama direncanakan sebesar 900 megawatt (MW) yang ditargetkan selesai pada 2026.

Kemudian, tahap kedua 1.200 MW, tahap ketiga dan keempat masing-masing 1.800 MW, serta tahap kelima 3.300 MW, yang masing-masing akan memakan waktu dua hingga tiga tahun dari tahap pertama.

“PLTA Kayan Cascade merupakan integrated power source yang diharapkan dapat melistriki kawasan industri di Tanah Kuning di Kalimantan Utara dan diharapkan juga menjadi integrated economic zone,” kata Airlangga.

Menko Airlangga menyampaikan pemerintah terus mendorong pengembangan energi dan industri berbasis hijau sebagai sumber energi di masa mendatang, yakni green energy dan juga diperuntukkan bagi berbagai smelter berbasis green power.

Dia berharap kerja sama PLTA Kayan Cascade antara PT Kayan Hydro Energy dan Sumitomo Corporation tidak hanya sebatas penandatanangan memo kerja sama, tetapi juga bisa direalisasikan.

Baca juga: Moeldoko sebut proyek PLTA Kayan komitmen RI kembangkan energi hijau
Baca juga: Bangun PLTA Kayan Cascade, PT Kayan Hydro Energy (KHE) gandeng Sumitomo Corp Jepang
Baca juga: Pemerintah proyeksi perlu investasi 1.100 miliar dolar capai NZE 2060