Tidak ada WNI menjadi korban penembakan massal di Thailand
6 Oktober 2022 17:53 WIB
Arsip - Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha dalam Media Briefing Direktorat Pelindungan WNI Kemlu RI, Jakarta (29/7/2022). (ANTARA/Katriana)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam peristiwa penembakan massal di Thailand.
“KBRI Bangkok sudah berkoordinasi dengan Kemlu Thailand serta berkomunikasi dengan simpul masyarakat WNI, hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI yg menjadi korban peristiwa penembakan di Distrik Nong Bua, Provinsi Lamphu Thailand,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha melalui pesan singkat pada Kamis.
Penembakan massal di pusat penitipan anak di Thailand tersebut menewaskan sedikitnya 33 orang, termasuk di antaranya 22 anak-anak.
Pelaku adalah seorang mantan petugas polisi yang membunuh istri dan anaknya sebelum akhirnya menembak dirinya sendiri. Menurut kepolisian, pelaku diberhentikan dari dinas karena alasan terkait narkoba.
Baca juga: Sedikitnya 31 orang tewas dalam penembakan massal di Thailand
Sekitar 30 anak berada di pusat penitipan anak ketika pria bersenjata itu datang pada sekitar jam makan siang, kata pejabat daerah Jidapa Boonsom kepada Reuters.
Pria tersebut pertama-tama menembak empat atau lima staf, termasuk seorang guru yang sedang hamil delapan bulan, kata Jidapa.
Beberapa rekaman video yang diunggah di media sosial menunjukkan lembaran yang menutupi jasad anak-anak yang tergeletak bersimbah darah di pusat penitipan anak di Kota Uthai Sawan, di provinsi timur laut Nong Bua Lamphu.
Baca juga: Korban penembakan di Thailand termasuk 22 anak-anak
“KBRI Bangkok sudah berkoordinasi dengan Kemlu Thailand serta berkomunikasi dengan simpul masyarakat WNI, hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI yg menjadi korban peristiwa penembakan di Distrik Nong Bua, Provinsi Lamphu Thailand,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha melalui pesan singkat pada Kamis.
Penembakan massal di pusat penitipan anak di Thailand tersebut menewaskan sedikitnya 33 orang, termasuk di antaranya 22 anak-anak.
Pelaku adalah seorang mantan petugas polisi yang membunuh istri dan anaknya sebelum akhirnya menembak dirinya sendiri. Menurut kepolisian, pelaku diberhentikan dari dinas karena alasan terkait narkoba.
Baca juga: Sedikitnya 31 orang tewas dalam penembakan massal di Thailand
Sekitar 30 anak berada di pusat penitipan anak ketika pria bersenjata itu datang pada sekitar jam makan siang, kata pejabat daerah Jidapa Boonsom kepada Reuters.
Pria tersebut pertama-tama menembak empat atau lima staf, termasuk seorang guru yang sedang hamil delapan bulan, kata Jidapa.
Beberapa rekaman video yang diunggah di media sosial menunjukkan lembaran yang menutupi jasad anak-anak yang tergeletak bersimbah darah di pusat penitipan anak di Kota Uthai Sawan, di provinsi timur laut Nong Bua Lamphu.
Baca juga: Korban penembakan di Thailand termasuk 22 anak-anak
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2022
Tags: