“Hingga saat ini ada 28 titik tempat pengungsian korban banjir di Aceh Utara,” kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui keterangan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) di Banda Aceh, Kamis.
Banjir dengan ketinggian hingga satu meter mulai melanda sejumlah wilayah Aceh Utara sejak Selasa (4/10). Peristiwa banjir dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi yang melanda kabupaten setempat dalam beberapa hari terakhir.
"Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Aceh Utara menyebabkan terjadinya banjir yang menggenangi rumah-rumah dan sawah warga," katanya.
Baca juga: BPBA: Banjir rendam 13 desa di wilayah Aceh Utara
Baca juga: 24 rumah terendam banjir di Aceh Selatan akibat curah hujan tinggi
Data sementara BPBA, tercatat sebanyak 12 kecamatan yang terendam banjir yakni Kecamatan Paya Bakong sebanyak 7 gampong atau desa, Lhoksukon 18 gampong , Matangkuli 26 gampong, Pirak Timu 23 gampong, Samudera 8 gampong, Cot Girek dua gampong.
Selanjutnya, Kecamatan Tanah Luas sebanyak 4 gampong, Langkahan 1 gampong, Dewantara 7 gampong, Muara Batu 7 gampong, serta Kecamatan Nisam dan Geuredong yang terus masih dalam pendataan gampong terdampak.
Total korban mengungsi yang terdata sebanyak 34.060 jiwa dalam 9.540 kepala keluarga (KK). Petugas masih terus melakukan pendataan seperti di Kecamatan Langkahan, Dewantara, Nisam, Muara Batu dan Gereudong Pase.
“Sebanyak kurang lebih 20 gampong yang mengungsikan warganya ke meunasah (mushala) gampong dan dibuat dapur umum di meunasah masing-masing gampong,” kata Ilyas.
Selain merendam rumah warga, Ilyas menyebutkan, banjir itu juga berdampak pada lahan persawahan masyarakat dengan luas sekitar 230 hektare. Lahan persawahan tersebut diperkirakan akan gagal panen.
Baca juga: Korban banjir yang mengungsi di Aceh Utara mencapai 18.160 orang
Baca juga: Belasan desa di Aceh Utara dilanda banjir
Hingga kini, BPBD Aceh Utara terus melakukan upaya penanggulangan, dengan terus berkoordinasi bersama perangkat desa dan kecamatan sekaligus pendataan material dan korban terdampak banjir.
BPBA juga sudah mulai menyalurkan bantuan masa panik bagi korban banjir di Aceh Utara.
"Kondisi terakhir, di sebagian lokasi air mulai surut," kata Ilyas.
Selain di Aceh Utara, BPBA juga mencatat peristiwa banjir di Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Tamiang, namun korban terdampak masih dalam pendataan.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa Aceh sudah memasuki musim penghujan, sehingga warga diminta mewaspadai bencana alam berupa banjir dan tanah longsor.
Sejumlah wilayah berpotensi di antaranya Kabupaten Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Jaya, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Utara, Simeulue, Aceh Singkil, Subulussalam, Sabang, Aceh Tamiang, Langsa, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Barat dan Aceh Timur.
Baca juga: Pakar: Program mitigasi perlu dioptimalkan guna antisipasi banjir
Hingga kini, BPBD Aceh Utara terus melakukan upaya penanggulangan, dengan terus berkoordinasi bersama perangkat desa dan kecamatan sekaligus pendataan material dan korban terdampak banjir.
BPBA juga sudah mulai menyalurkan bantuan masa panik bagi korban banjir di Aceh Utara.
"Kondisi terakhir, di sebagian lokasi air mulai surut," kata Ilyas.
Selain di Aceh Utara, BPBA juga mencatat peristiwa banjir di Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Tamiang, namun korban terdampak masih dalam pendataan.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa Aceh sudah memasuki musim penghujan, sehingga warga diminta mewaspadai bencana alam berupa banjir dan tanah longsor.
Sejumlah wilayah berpotensi di antaranya Kabupaten Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Jaya, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Utara, Simeulue, Aceh Singkil, Subulussalam, Sabang, Aceh Tamiang, Langsa, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Barat dan Aceh Timur.
Baca juga: Pakar: Program mitigasi perlu dioptimalkan guna antisipasi banjir
Baca juga: 1.226 hektare tembakau di Tulungagung terendam banjir