Jakarta (ANTARA) - Ragam peristiwa di Indonesia terjadi pada Rabu (5/10) disiarkan ANTARA dan masih layak anda baca kembali untuk informasi pagi ini.

1. Bus KPK hadir di Cilegon usung misi pendidikan dan pencegahan

Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Amir Arief mengatakan kehadiran bus KPK di Kota Cilegon, Banten, untuk mengusung misi antikorupsi melalui pendidikan dan pencegahan.

"Kami membawa semangat ceria. Melalui bus ini, kami percaya teori pemberantasan kejahatan tidak hanya bisa dilakukan dengan penindakan saja," kata Amir dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa.

Selengkapnya baca disini

2. TNI periksa unsur pimpinan terkait Tragedi Kanjuruhan

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan pihaknya saat ini memeriksa unsur pimpinan prajurit yang bertugas dalam pengamanan pertandingan sepak bola berujung insiden mematikan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam.

Pemeriksaan itu menjadi tindak lanjut setelah TNI sudah memeriksa sedikitnya lima prajurit, yakni empat berpangkat Sersan Dua (Serda) dan satu lainnya Prajurit Satu (Pratu).

Selengkapnya baca disini

3. Polri perbaharui data korban tragedi Kanjuruhan 131 orang meninggal

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo menyebutkan jumlah korban meninggal tragedi Kanjuruhan sebanyak 131 orang, jumlah tersebut diperoleh setelah dilakukan verifikasi dan pengecekan bersama Dinas Kesehatan, Tim DVI dan direktur rumah sakit.

“Jadi data korban meninggal 131 orang,” kata Dedi kepada ANTARA saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Selengkapnya baca disini

4. Pengacara: Bharada E siap hadapi persidangan

Pengacara Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Ronny Berty Talapesy mengatakan kliennya siap untuk menghadapi persidangan setelah pelimpahan tahap II dari penyidik Bareskrim Polri ke jaksa penuntut umum (JPU) Kejaksaan RI.

“Kondisinya Bharada E siap untuk menghadapi persidangan,” kata Ronny kepada ANTARA saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Selengkapnya baca disini

5. Tokoh adat Papua harap Lukas Enembe berikan klarifikasi ke KPK

Ketua Adat Waris dari Keerom Papua Gasper May berharap Gubernur Papua Lukas Enembe untuk memberikan klarifikasi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Lukas Enembe harus membuka diri untuk menerima panggilan KPK dan mengklarifikasi atas tuduhan korupsi oleh KPK," kata Gasper May dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu.

Selengkapnya baca disini