London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Rabu waktu setempat (5/10/2022), setelah mencatat keuntungan tiga hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergerus 0,48 persen atau 33,84 poin menjadi menetap di 7.052,62 poin.

Indeks FTSE 100 terangkat 2,57 persen atau 177,70 poin menjadi 7.086,46 poin pada Selasa (4/10/2022), setelah terkerek 0,22 persen atau 14,95 poin menjadi 6.908,76 poin pada Senin (3/10/2022), dan menguat 0,18 persen atau 12,22 poin menjadi 6.893,81 poin pada Jumat (30/9/2022).

Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan yang mendistribusikan berbagai macam produk konsumen ritel termasuk makanan Ocado Group PLC terperosok 10,04 persen, serta perusahaan pengecer pakaian, alas kaki, dan produk rumah tangga multinasional Inggris Next PLC kehilangan 5,33 persen.

Sementara itu, International Distributions Services PLC, sebuah perusahaan jasa pos dan kurir multinasional Inggris melonjak 5,67 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan minyak dan gas multinasional Inggris Shell PLC yang terdongkrak 1,73 persen, serta perusahaan iklan baris otomotif Inggris yang mengkhususkan diri dalam penjualan otomotif baru dan bekas Auto Trader Group PLC menguat 1,61 persen.

Baca juga: Saham Inggris turun, FTSE 100 jatuh teseret ekuitas kesehatan dan bank

Baca juga: Rekor, investor Inggris tarik 2,7 miliar dolar dana ekuitas September