Mantan napiter di Surakarta dibantu kendaraan operasional
5 Oktober 2022 11:15 WIB
Penyerahan hibah kendaraan roda empat dari Pemkot Surakarta kepada Yayasan Gema Salam di Solo, Jateng, Rabu (5/10/2022). FOTO ANTARA/Aris Wasita
Solo, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, membantu kelancaran operasional para mantan narapidana terorisme (napiter) yang tergabung dalam Yayasan Gema Salam dengan menyerahkan satu unit kendaraan roda empat.
Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa di sela penyerahan kendaraan di Solo, Rabu mengatakan bantuan tersebut merupakan bagian dari pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah daerah kepada para mantan napiter.
"Ini bagian dari melanjutkan pak Rudy (Wali Kota Surakarta sebelumnya) yang dulu membina teman-teman mantan napiter. Saya dapat amanah dan saya sampaikan ke pak wali (Wali Kota Surakarta saat ini Gibran Rakabuming Raka)," katanya.
Meski demikian, sebelum menyerahkan bantuan tersebut ia meminta kepada para mantan napiter untuk terlebih dahulu membentuk yayasan guna legalitas pada saat menerima hibah dalam bentuk apapun.
"Karena regulasi memang mengatur itu. Akhirnya keluarlah Yayasan Gema Salam, ada mas Jack (Jack Harun), mas Awud, dan teman-teman di sini," katanya.
Selain kendaraan operasional, dikatakannya, Pemkot Surakarta juga menyediakan kantor bersama yang ada di sekitar Kepatihan Wetan.
"Di situ ada beberapa ruang di antaranya untuk operasional kegiatan beberapa organisasi termasuk di dalamnya Yayasan Gema Salam. Jadi kami hanya membina, meneruskan amanah itu dari Pak Rudi," katanya.
Ia berharap melalui upaya tersebut Yayasan Gema Salam bisa ikut mengkomunikasikan seluruh elemen yang dulunya berbeda pandangan dan beda pendapat tentang kehidupan bermasyarakat, budaya, agama, sosial, dan politik.
"Ya paling tidak disamakan persepsinya, frame-nya disamakan, biarpun cara pandang berbeda-beda. Harapannya Pancasila tetap menjadi dasar kehidupan di Indonesia," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Gema Salam Joko Triharmanto alias Jack Harun mengapresiasi bantuan tersebut.
"Alhamdulilah hari ini dapat hibah mobil untuk operasional Yayasan Gema Salam. Kami pengurus dan pembina akan menggunakan sebaik mungkin yaitu untuk kegiatan kami menyukseskan visi misi Yayasan Gema Salam, tentang ekonomi dan sosial teman-teman eks-napiter yang sudah kembali ke NKRI," katanya.
Ia juga berharap sesuai dengan perintah Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka serta Wakil Wali Kota Surakarta agar Yayasan Gema Salam dapat jadi motor penggerak untuk mengajak seluruh narapidana terorisme kembali ke NKRI.
Mengenai penggunaan kendaraan operasional tersebut akan dimanfaatkan untuk operasional Yayasan Gema Salam, di antaranya ada kunjungan ke lembaga pemasyarakatan dan silaturahmi ke mantan napiter, demikian Joko Triharmanto.
Baca juga: Peringatan HUT Kemerdekaan di Solo undang mantan Napiter
Baca juga: Gubernur Sulteng siapkan lahan pertanian buat dikelola mantan napiter
Baca juga: Anggota DPR silaturahmi dengan mantan napiter di Solo
Baca juga: Eks napiter minta masyarakat tak kucilkan orang terpapar radikalisme
Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa di sela penyerahan kendaraan di Solo, Rabu mengatakan bantuan tersebut merupakan bagian dari pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah daerah kepada para mantan napiter.
"Ini bagian dari melanjutkan pak Rudy (Wali Kota Surakarta sebelumnya) yang dulu membina teman-teman mantan napiter. Saya dapat amanah dan saya sampaikan ke pak wali (Wali Kota Surakarta saat ini Gibran Rakabuming Raka)," katanya.
Meski demikian, sebelum menyerahkan bantuan tersebut ia meminta kepada para mantan napiter untuk terlebih dahulu membentuk yayasan guna legalitas pada saat menerima hibah dalam bentuk apapun.
"Karena regulasi memang mengatur itu. Akhirnya keluarlah Yayasan Gema Salam, ada mas Jack (Jack Harun), mas Awud, dan teman-teman di sini," katanya.
Selain kendaraan operasional, dikatakannya, Pemkot Surakarta juga menyediakan kantor bersama yang ada di sekitar Kepatihan Wetan.
"Di situ ada beberapa ruang di antaranya untuk operasional kegiatan beberapa organisasi termasuk di dalamnya Yayasan Gema Salam. Jadi kami hanya membina, meneruskan amanah itu dari Pak Rudi," katanya.
Ia berharap melalui upaya tersebut Yayasan Gema Salam bisa ikut mengkomunikasikan seluruh elemen yang dulunya berbeda pandangan dan beda pendapat tentang kehidupan bermasyarakat, budaya, agama, sosial, dan politik.
"Ya paling tidak disamakan persepsinya, frame-nya disamakan, biarpun cara pandang berbeda-beda. Harapannya Pancasila tetap menjadi dasar kehidupan di Indonesia," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Gema Salam Joko Triharmanto alias Jack Harun mengapresiasi bantuan tersebut.
"Alhamdulilah hari ini dapat hibah mobil untuk operasional Yayasan Gema Salam. Kami pengurus dan pembina akan menggunakan sebaik mungkin yaitu untuk kegiatan kami menyukseskan visi misi Yayasan Gema Salam, tentang ekonomi dan sosial teman-teman eks-napiter yang sudah kembali ke NKRI," katanya.
Ia juga berharap sesuai dengan perintah Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka serta Wakil Wali Kota Surakarta agar Yayasan Gema Salam dapat jadi motor penggerak untuk mengajak seluruh narapidana terorisme kembali ke NKRI.
Mengenai penggunaan kendaraan operasional tersebut akan dimanfaatkan untuk operasional Yayasan Gema Salam, di antaranya ada kunjungan ke lembaga pemasyarakatan dan silaturahmi ke mantan napiter, demikian Joko Triharmanto.
Baca juga: Peringatan HUT Kemerdekaan di Solo undang mantan Napiter
Baca juga: Gubernur Sulteng siapkan lahan pertanian buat dikelola mantan napiter
Baca juga: Anggota DPR silaturahmi dengan mantan napiter di Solo
Baca juga: Eks napiter minta masyarakat tak kucilkan orang terpapar radikalisme
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022
Tags: