IHSG menguat seiring optimisme Indonesia tak akan alami resesi
5 Oktober 2022 09:39 WIB
Seorang karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/9/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi menguat seiring optimisme Indonesia tak akan mengalami resesi.
IHSG dibuka menguat 26,18 poin atau 0,37 persen ke posisi 7.098,44. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,82 poin atau 0,48 persen ke posisi 1.019,47.
"Fokus saat ini tertuju pada rilis laporan keuangan kuartal III 2022. Kami optimis Indonesia tidak akan terkena resesi, didukung oleh kinerja ekspor yang solid dan konsumsi rumah tangga yang kuat," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Hal itu mempengaruhi ketahanan IHSG yang masih kuat untuk jangka menengah. IHSG berpeluang melanjutkan penguatan pada hari ini di kisaran 7.011-7.118
Sementara itu, bursa ekuitas Wall Street ditutup menguat setelah kenaikan suku bunga Australia yang lebih kecil dari ekspektasi memicu harapan kepada The Fed untuk tidak terlalu agresif.
Di tengah permintaan tenaga kerja tetap cukup kuat, Reserve Bank of Australia (RBA) menaikkan suku bunga acuan cash rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2,6 persen.
Kenaikan tersebut adalah kenaikan suku bunga ke enam kali secara beruntun oleh RBA dalam usahanya mengendalikan inflasi. Sebelumnya, RBA sudah empat kali menaikkan suku bunga sebesar 50 bps, dan satu kenaikan suku bunga sebesar 25 bps pada Mei.
RBA memutuskan memperlambat laju pengetatan kebijakan moneter karena suku bunga cash rate dinilai sudah naik terlalu tinggi dalam waktu yang singkat.
Dampak dari suku bunga yang lebih tinggi kemungkinan akan tercermin dalam kinerja perusahaan ketika musim laporan keuangan dimulai dalam dua minggu.
Dari Eropa, bursa saham menguat setelah pemerintah Inggris membatalkan bagian dari rencana pemotongan pajak yang kontroversial.
Menteri Keuangan Kwarteng mengatakan pemerintah Inggris tidak akan memotong tarif pajak penghasilan 45 persen teratas untuk penerima terbesar dan membatalkan dari janji sebelumnya.
Pemerintah sebelumnya telah mengumumkan anggaran mini senilai 45 miliar euro pada 2026-2027 yang mencakup beberapa pemotongan pajak. Hal itu membuat investor khawatir tentang keberlanjutan tingkat utang Inggris. Ekonomi Inggris diperkirakan akan jatuh ke dalam resesi.
Dari data, indeks harga produsen Zona Euro melonjak sedikit lebih dari ekspektasi pada Agustus, terutama didorong biaya energi yang terus meningkat.
Resesi dinilai sudah semakin nyata. Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan global yang ditandai dengan jatuhnya perekonomian sejumlah negara. Resesi terjadi karena suku bunga acuan bank sentral di sebuah negara semakin tinggi untuk meredam inflasi.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 61,44 poin atau 0,23 persen ke 27.053,65, indeks Hang Seng naik 736,9 atau 4,31 persen ke 17.816,41, dan indeks Straits Times meningkat 13,71 poin atau 0,44 persen ke 3.152,61.
Baca juga: Saham Asia melonjak, kekhawatiran suku bunga naik agresif mulai mereda
Baca juga: IHSG Rabu dibuka menguat 26,18 poin
Baca juga: Wall Street melonjak, S&P 500 catat reli satu hari terbesar dua tahun
IHSG dibuka menguat 26,18 poin atau 0,37 persen ke posisi 7.098,44. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,82 poin atau 0,48 persen ke posisi 1.019,47.
"Fokus saat ini tertuju pada rilis laporan keuangan kuartal III 2022. Kami optimis Indonesia tidak akan terkena resesi, didukung oleh kinerja ekspor yang solid dan konsumsi rumah tangga yang kuat," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Hal itu mempengaruhi ketahanan IHSG yang masih kuat untuk jangka menengah. IHSG berpeluang melanjutkan penguatan pada hari ini di kisaran 7.011-7.118
Sementara itu, bursa ekuitas Wall Street ditutup menguat setelah kenaikan suku bunga Australia yang lebih kecil dari ekspektasi memicu harapan kepada The Fed untuk tidak terlalu agresif.
Di tengah permintaan tenaga kerja tetap cukup kuat, Reserve Bank of Australia (RBA) menaikkan suku bunga acuan cash rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2,6 persen.
Kenaikan tersebut adalah kenaikan suku bunga ke enam kali secara beruntun oleh RBA dalam usahanya mengendalikan inflasi. Sebelumnya, RBA sudah empat kali menaikkan suku bunga sebesar 50 bps, dan satu kenaikan suku bunga sebesar 25 bps pada Mei.
RBA memutuskan memperlambat laju pengetatan kebijakan moneter karena suku bunga cash rate dinilai sudah naik terlalu tinggi dalam waktu yang singkat.
Dampak dari suku bunga yang lebih tinggi kemungkinan akan tercermin dalam kinerja perusahaan ketika musim laporan keuangan dimulai dalam dua minggu.
Dari Eropa, bursa saham menguat setelah pemerintah Inggris membatalkan bagian dari rencana pemotongan pajak yang kontroversial.
Menteri Keuangan Kwarteng mengatakan pemerintah Inggris tidak akan memotong tarif pajak penghasilan 45 persen teratas untuk penerima terbesar dan membatalkan dari janji sebelumnya.
Pemerintah sebelumnya telah mengumumkan anggaran mini senilai 45 miliar euro pada 2026-2027 yang mencakup beberapa pemotongan pajak. Hal itu membuat investor khawatir tentang keberlanjutan tingkat utang Inggris. Ekonomi Inggris diperkirakan akan jatuh ke dalam resesi.
Dari data, indeks harga produsen Zona Euro melonjak sedikit lebih dari ekspektasi pada Agustus, terutama didorong biaya energi yang terus meningkat.
Resesi dinilai sudah semakin nyata. Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan global yang ditandai dengan jatuhnya perekonomian sejumlah negara. Resesi terjadi karena suku bunga acuan bank sentral di sebuah negara semakin tinggi untuk meredam inflasi.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 61,44 poin atau 0,23 persen ke 27.053,65, indeks Hang Seng naik 736,9 atau 4,31 persen ke 17.816,41, dan indeks Straits Times meningkat 13,71 poin atau 0,44 persen ke 3.152,61.
Baca juga: Saham Asia melonjak, kekhawatiran suku bunga naik agresif mulai mereda
Baca juga: IHSG Rabu dibuka menguat 26,18 poin
Baca juga: Wall Street melonjak, S&P 500 catat reli satu hari terbesar dua tahun
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: