Tragedi Kanjuruhan
Doa untuk korban tragedi Kanjuruhan terus berlanjut
4 Oktober 2022 21:41 WIB
Aksi bakar lilin dan doa bersama suporter Madura United FC di Kabupaten Sampang Trunojoyo Mania untuk korban tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. ANTARA/Abd. Aziz.
Sampang (ANTARA) - Doa dan ungkapan belasungkawa untuk korban tewas tragedi Kanjuruhan, Malang, oleh berbagai elemen masyarakat di Pulau Madura, Jawa Timur, yang menewaskan ratusan orang terus berlanjut, Selasa malam.
Selain di Pamekasan, aksi belasungkawa juga digelar oleh elemen masyarakat dan suporter sepakbola di Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
Para pecinta sepakbola yang tergabung dalam suporter Madura United FC di Kabupaten Sampang, yakni Trunojoyo Mania dan suporter Sampang Bersatu juga menggelar doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan.
Aksi para suporter ini digelar dengan membakar lilin sebagai simbol turut berduka atas musibah yang telah menewaskan ratusan orang itu.
Baca juga: Muhadjir: Pemerintah tanggung biaya rawat korban Tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Polres Pasaman Barat gelar doa bersama untuk korban tragedi kanjuruhan
"Aksi bakar lilin kita lakukan tadi malam, sedangkan malam ini kami tahlilan untuk mendoakan korban," kata juru bicara suporter bola Sampang, Hamdani di Sampang, Jawa Timur.
Doa bersama dan aksi balar 1.000 lilin untuk mengenang korban tragedi Kanjuruhan itu digelar halaman Pasar Margalela, Senin (3/10) malam.
Sejumlah personel polisi dari Mapolres Sampang juga bergabung dengan komunitas suporter sepakbola di Kota Bahari itu.
Selain di Kabupaten Sampang, dukungan dan aksi simpati untuk korban tragedi Kanjuruhan juga dilakukan oleh suporter Madura United FC di Kabupaten Bangkalan Kaconk Mania di Kabupaten Bangkalan dengan menggelar shalat gaib di Mapolres Bangkalan.
"Shalat gaib yang kami lakukan bersama suporter ini sebagai bentuk simpati terhadap peristiwa yang jadi di Kanjuruhan yang telah memakan korban jiwa hingga ratusan orang," kata Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono.
Kapolres Bangkalan berharap agar peristiwa yang terjadi di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, itu merupakan yang terakhir di yang terjadi di Indonesia.
Ia juga mengajak seluruh suporter bola di Pulau Madura terutama Kacong Mania untuk menjadi suporter yang berjiwa besar.
"Kejadian di Kanjuruhan ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan bersama," katanya.*
Baca juga: Polisi-pecinta sepak bola di Kendari doakan korban tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Ribuan warga Surabaya gelar doa bersama korban tragedi Kanjuruhan
Selain di Pamekasan, aksi belasungkawa juga digelar oleh elemen masyarakat dan suporter sepakbola di Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
Para pecinta sepakbola yang tergabung dalam suporter Madura United FC di Kabupaten Sampang, yakni Trunojoyo Mania dan suporter Sampang Bersatu juga menggelar doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan.
Aksi para suporter ini digelar dengan membakar lilin sebagai simbol turut berduka atas musibah yang telah menewaskan ratusan orang itu.
Baca juga: Muhadjir: Pemerintah tanggung biaya rawat korban Tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Polres Pasaman Barat gelar doa bersama untuk korban tragedi kanjuruhan
"Aksi bakar lilin kita lakukan tadi malam, sedangkan malam ini kami tahlilan untuk mendoakan korban," kata juru bicara suporter bola Sampang, Hamdani di Sampang, Jawa Timur.
Doa bersama dan aksi balar 1.000 lilin untuk mengenang korban tragedi Kanjuruhan itu digelar halaman Pasar Margalela, Senin (3/10) malam.
Sejumlah personel polisi dari Mapolres Sampang juga bergabung dengan komunitas suporter sepakbola di Kota Bahari itu.
Selain di Kabupaten Sampang, dukungan dan aksi simpati untuk korban tragedi Kanjuruhan juga dilakukan oleh suporter Madura United FC di Kabupaten Bangkalan Kaconk Mania di Kabupaten Bangkalan dengan menggelar shalat gaib di Mapolres Bangkalan.
"Shalat gaib yang kami lakukan bersama suporter ini sebagai bentuk simpati terhadap peristiwa yang jadi di Kanjuruhan yang telah memakan korban jiwa hingga ratusan orang," kata Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono.
Kapolres Bangkalan berharap agar peristiwa yang terjadi di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, itu merupakan yang terakhir di yang terjadi di Indonesia.
Ia juga mengajak seluruh suporter bola di Pulau Madura terutama Kacong Mania untuk menjadi suporter yang berjiwa besar.
"Kejadian di Kanjuruhan ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan bersama," katanya.*
Baca juga: Polisi-pecinta sepak bola di Kendari doakan korban tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Ribuan warga Surabaya gelar doa bersama korban tragedi Kanjuruhan
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022
Tags: