Kapolresta Kendari Kombes Pol Muhammad Eka Fathurrahman di Kendari, Selasa mengatakan pihaknya menginisiasi doa bersama sebagai bentuk empati atas tragedi yang menimpa suporter Aremania usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Lapangan Kanjuruhan Kabupaten Malang.
"Malam ini kami melakukan kegiatan empati, melakukan doa bersama dengan seluruh teman-teman komunitas olahraga dari suporter kemudian perwakilan dari keluarga besar Persebaya dan Aremania di Kota Kendari," katanya.
Doa bersama ratusan suporter bola dari berbagai komunitas dilaksanakan di pelataran Tugu Religi MTQ Kota Kendari, di Jalan Made Sabara, Kelurahan Sorumba, Kecamatan Mandonga.
Ratusan muda-mudi yang didominasi laki-laki datang ke tempat ini dari suporter klub sepakbola berbeda-beda di antaranya suporter Aremania, Persebaya, PSM, dan klub-klub lainnya.
Baca juga: Ribuan warga Surabaya gelar doa bersama korban tragedi Kanjuruhan
Doa bersama dimulai sekitar pukul 19.40 Wita, diawali dengan menampilkan video kejadian tragedi Kanjuruhan yang diputar di sebuah layar. Para suporter duduk bersila sambil membakar lilin di depan mereka.
"Kami mendoakan pertama kepada korban yang meninggal semoga diampuni segala dosanya, diterima segala amal ibadahnya dilapangkan kuburnya dan diterima oleh Yang Maha Kuasa," ujar dia.
Kemudian untuk korban yang masih ada di rumah sakit, pihaknya mendoakan agar lekas sembuh dan keluarga yang ditinggalkan bisa memiliki ketabahan dan keikhlasan.
Salah satu perwakilan suporter Persebaya di Kendari, Hari Purwanto mengajak agar saat ini menghilangkan rivalitas, namun membangun rasa empati atas tragedi tersebut.
"Untuk sementara rivalitas dihilangkan dulu, kita bicara kemanusiaan. Semoga peristiwa atau tragedi ini yang terakhir karena sepak bola juga itu tidak bisa dihentikan. Sepak bola itu suatu industri, di dalam industri itu ada ekosistem, ada yang jual minuman, makanan, hotel, ada tiket, ada baju Jersey," katanya.
Ia berharap agar tragedi tersebut menjadi yang terakhir di dunia persepakbolaan Indonesia.
"Untuk sementara rivalitas Persebaya dan Arema itu ditanggalkan dulu kita bicara kemanusiaan, ada 33 anak yang meninggal yang punya mimpi besar," kata Hari berharap.
Sebelumnya, Polres Kolaka bersama beberapa tim sepak bola serta suporter dan masyarakat melaksanakan doa bersama di Stadion Gelora 45 Kabupaten Kolaka mengenang korban tragedi Kanjuruhan, Malang Jawa Timur, Senin (3/10).
"Kegiatan doa bersama ini sebagai bentuk rasa empati terhadap korban kemanusiaan tragedi Kanjuruhan," kata Kapolres Kolaka AKBP Resza Ramadianshah.
Untuk itu kata Resza mengenang tragedi kemanusiaan pihaknya bersama beberapa klub sepakbola serta masyarakat menggelar doa bersama agar kejadian ini tidak terulang lagi.
Begitu juga bagi keluarga yang ditinggalkan lanjut Kapolres agar diberikan ketabahan dan tragedi kemanusiaan ini dijadikan pembelajaran dan evaluasi bagi penyelenggara kegiatan olahraga sepak bola.
"Keluarga Polres Kolaka turut berduka cita atas tragedi kemanusiaan ini dan kejadian tersebut jangan sampai terulang lagi," jelas Rasza.
Dalam doa bersama itu selain di hadiri Kapolres juga turut hadir para pejabat kepolisian itu serta Uztad Syaifuddin Mustaming yang memandu kegiatan doa bersama itu.
Baca juga: Kemensos programkan pemberdayaan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Bupati Gunungkidul minta pecinta sepak bola jaga persatuan-kesatuan