"Penggunaan kendaraan listrik di desa juga sesuai dengan tujuan SDGs. Desa ketujuh, yakni desa berenergi bersih dan terbarukan," ujar Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar di Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan, kementeriannya pun siap merekomendasikan salah satu produk kendaraan listrik BUMN kepada BUMDes.
Ia meyakini BUMDes yang miliki usaha di bidang angkutan pertanian, kelapa sawit, wirausaha atau yang sejenisnya bisa menggunakan produk kendaraan listrik yang beroda tiga.
"Yang perlu disosialisasikan yang roda tiga, karena kaitan kebutuhan dengan BUMDes, usaha di desa, dan seterusnya," tutur Gus Halim, demikian ia biasa disapa saat menerima kunjungan PT Wika Industri Manufaktur (WIMA).
Baca juga: Kemenperin kejar target produksi dua juta sepeda motor listrik
PT WIMA merupakan anak usaha BUMN yang memproduksi sepeda motor listrik bermerek Gesits.
Gus Halim pun mengajak PT WIMA untuk ikut mempromosikan dan memarmerkan produknya dalam even-even yang akan digelar oleh Kemendes PDTT dalam waktu dekat.
"Ada dua even yang bisa diikuti. Di Cirebon 18 Oktober. Dan 13 Oktober, tapi di Maluku Utara, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia," paparnya.
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama PT Wika Industri Manufaktur, M. Samyarto mengenalkan produk motor listrik roda tiga kepada Mendes PDTT. Produk tersebut dinilai layak untuk digunakan di desa-desa yang bergerak di bidang pertanian maupun usaha.
"Jadi dipakai dua orang, menanjak, dipakai bawa macam-macam dan sebagainya itu bisa dengan motor kita yang (mesin) 5.000 KW," katanya.
Baca juga: Kota Bogor menyambut era mobil listrik
Baca juga: United E-Motor rilis motor listrik "all terrain" pertama Indonesia