Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menjelaskan bahwa indeks pembangunan manusia (IPM) di wilayahnya mengalami kemajuan yang saat ini sudah mencapai angka 72,14 pada tahun 2021.


“Indeks pembangunan manusia di Jawa Timur sejak tahun 2020 terus mengalami kemajuan,” kata Emil dalam konferensi Internasional ”the 2nd Southeast Asia Biennial Conference on Population and Health Related to Stunting” yang diikuti di Malang, Jawa Timur, Selasa.


Emil menuturkan kemajuan tersebut sudah terlihat sejak tahun 2019 di mana IPM pada waktu itu mencapai 71,50. Kemudian meningkat menjadi 71,71 pada tahun 2020.


Peningkatan pada capaian pembangunan manusia Jawa Timur tahun 2021 yang mencapai angka 72,14 juga berhasil membawa wilayahnya menempati peringkat ke-15 secara nasional untuk provinsi berkategori IPM tertinggi.


Dalam data yang dimiliki pihaknya, Emil membeberkan kalau komponen pembentuk IPM di Jawa Timur pada periode 2020 hingga 2021 ikut menunjukkan tren kenaikan yang baik.

Baca juga: Ikhtiar Cianjur keluar dari posisi terendah IPM di Jabar

Baca juga: IPM Batam tertinggi keempat di Sumatera


Pada bayi yang baru lahir misalnya, peluang untuk hidup bayi di Jawa Timur kini dapat hidup hingga 71,38 tahun atau naik 0,8 tahun dari tahun sebelumnya.

Pada peluang bagi anak usia tujuh tahun bersekolah, data menunjukkan anak dapat bersekolah selama 13,36 tahun di 2021. Meningkat 0,17 tahun dari 2020.


Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 7,88 tahun meningkat 0,1 tahun. Kemudian di sisi pengeluaran per kapita yang disesuaikan telah mencapai Rp.11.701 atau meningkat Rp100 dibandingkan tahun sebelumnya.


“Harapan untuk ke depannya prestasi ini dapat dipertahankan secara konsisten,” ujarnya.


Emil melanjutkan kalau berdasarkan rilis BPS Jawa Timur, hal tersebut beriringan dengan adanya proyeksi jumlah penduduk Jawa Timur di tahun 2022 yang akan ada sebanyak 41.149.974 jiwa.


“Laju pertumbuhan penduduk Jawa Timur periode 2010-2020 sebesar 0,79 persen per tahun dan berdasarkan SDKI 2017, TFR Jawa Timur sebesar 2,1,” katanya.


Melihat kualitas penduduk yang semakin membaik, Emil menyatakan optimis jika keberhasilan program pembangunan keluarga,kependudukan dan keluarga berencana tidak terlepas dari peran serta kerja sama semua pihak untuk membangun komunikasi, koordinasi, konvergensi dan kolaborasi secara berkesinambungan.


Melalui konferensi internasional kependudukan yang berlangsung di Universitas Brawijaya, Malang, Emil turut mengajak semua pihak lebih mengembangkan ide dan penelitian dari akademisi maupun peneliti terutama di kawasan Asia Tenggara, untuk memperoleh informasi program-program kependudukan, keluarga berencana di forum-forum Internasional sehingga dapat melakukan kerja sama dan tukar informasi.


“Marilah kita satukan visi, samakan tujuan, gotong royong dan bersatu padu demi terwujudnya keluarga Indonesia yang berkualitas,” katanya.

Baca juga: Gubernur: sejumlah daerah di Jatim perlu intervensi naikkan IPMibmas

Baca juga: BPK harap Pemprov Papua laksanakan program peningkatan IPM