Tenis
Kyrgios akan ajukan pembatalan tuduhan dengan alasan kesehatan mental
4 Oktober 2022 11:22 WIB
Arsip foto - Petenis Australia Nick Kyrgios merayakan kemenangan atas petenis Rusia Daniil Medveded pada National Bank Open di Stade IGA di Montreal, Kanada (10/8/2022). ANTARA/AFP/Getty Images/Minas Panagiotakis/aa.
Jakarta (ANTARA) - Superstar tenis Nick Kyrgios akan berupaya agar tuduhan penyerangan yang ditujukan kepadanya dibatalkan dengan alasan kesehatan mental, media Australia melaporkan, Selasa.
Pengacara Kyrgios mewakili petenis tersebut muncul di persidangan pengadilan Wilayah Ibu Kota Australia, tempat dia menghadapi tuduhan penyerangan.
Petenis Australia berusia 27 tahun, yang memang tidak diharuskan hadir dalam sidang administratif, itu tengah berada di Tokyo untuk ambil bagian dalam Japan Open.
Baca juga: Kyrgios fokus Japan Open jelang sidang kasus penyerangan
Pengacaranya, Michael Kukulies-Smith, meminta penundaan untuk memberikan waktu agar penilaian kesehatan mental dilakukan, menurut sejumlah media, termasuk ABC dan Sydney Morning Herald, seperti disiarkan AFP.
Menurut pemberitaan media Australia, Kukulies-Smith mengatakan masalah kesehatan mental kliennya sudah diketahui, dan dia akan berusaha agar tuduhan itu dihentikan.
Finalis Wimbledon itu menulis tentang perjuangan kesehatan mentalnya di sebuah unggahan Instagram awal tahun ini, dan mengatakan bahwa dia berjuang melawan depresi.
"Saya merasa seolah-olah saya tidak bisa berbicara atau mempercayai siapa pun," tulis Kyrgios di samping foto dirinya dari tahun 2019.
"Saya telah melalui saat-saat ketika sepertinya getaran energik positif itu tidak akan pernah menjadi kenyataan."
Petenis peringkat 20 dunia itu bermain di turnamen pertamanya sejak kalah pada perempat final US Open bulan lalu.
Baca juga: Kyrgios didenda Rp208 juta karena banting raket
Dia mengatakan sebelumnya pada hari Senin bahwa dia telah menangani kasus itu "selama berbulan-bulan" dan menjalaninya "hari demi hari."
"Ada begitu banyak yang bisa saya kendalikan dan saya mengambil semua langkah dan menghadapinya di luar lapangan," Kyrgios di Tokyo.
"Saya hanya bisa melakukan apa yang saya bisa dan saya di sini di Tokyo dan hanya mencoba memainkan tenis yang bagus, melanjutkan momentum itu dan hanya mencoba melakukan pekerjaan saya -- dan itu adalah bermain tenis, bermain lah dengan baik. Itu saja."
Kyrgios menjadi favorit untuk memenangi pertandingan babak pertama melawan petenis Taiwan Tseng Chun-hsin, yang berada di peringkat 87 dunia.
Kyrgios meraih ketenaran di Wimbledon pada 2014 saat berusia 19 tahun, ketika mengalahkan Rafael Nadal dalam perjalanannya ke perempat final.
Berjuang untuk kembali bersinar, Kyrgios akhirnya meraih hasil yang cukup baik di Grand Slam baru-baru ini.
Dia memenangi gelar ganda putra Australian Open bersama Thanasi Kokkinakis pada Januari 2022, sebelum kalah di final Wimbledon dari Novak Djokovic pada Juli.
Baca juga: Kyrgios gagal ke semifinal US Open usai kalah dari Khachanov
Pengacara Kyrgios mewakili petenis tersebut muncul di persidangan pengadilan Wilayah Ibu Kota Australia, tempat dia menghadapi tuduhan penyerangan.
Petenis Australia berusia 27 tahun, yang memang tidak diharuskan hadir dalam sidang administratif, itu tengah berada di Tokyo untuk ambil bagian dalam Japan Open.
Baca juga: Kyrgios fokus Japan Open jelang sidang kasus penyerangan
Pengacaranya, Michael Kukulies-Smith, meminta penundaan untuk memberikan waktu agar penilaian kesehatan mental dilakukan, menurut sejumlah media, termasuk ABC dan Sydney Morning Herald, seperti disiarkan AFP.
Menurut pemberitaan media Australia, Kukulies-Smith mengatakan masalah kesehatan mental kliennya sudah diketahui, dan dia akan berusaha agar tuduhan itu dihentikan.
Finalis Wimbledon itu menulis tentang perjuangan kesehatan mentalnya di sebuah unggahan Instagram awal tahun ini, dan mengatakan bahwa dia berjuang melawan depresi.
"Saya merasa seolah-olah saya tidak bisa berbicara atau mempercayai siapa pun," tulis Kyrgios di samping foto dirinya dari tahun 2019.
"Saya telah melalui saat-saat ketika sepertinya getaran energik positif itu tidak akan pernah menjadi kenyataan."
Petenis peringkat 20 dunia itu bermain di turnamen pertamanya sejak kalah pada perempat final US Open bulan lalu.
Baca juga: Kyrgios didenda Rp208 juta karena banting raket
Dia mengatakan sebelumnya pada hari Senin bahwa dia telah menangani kasus itu "selama berbulan-bulan" dan menjalaninya "hari demi hari."
"Ada begitu banyak yang bisa saya kendalikan dan saya mengambil semua langkah dan menghadapinya di luar lapangan," Kyrgios di Tokyo.
"Saya hanya bisa melakukan apa yang saya bisa dan saya di sini di Tokyo dan hanya mencoba memainkan tenis yang bagus, melanjutkan momentum itu dan hanya mencoba melakukan pekerjaan saya -- dan itu adalah bermain tenis, bermain lah dengan baik. Itu saja."
Kyrgios menjadi favorit untuk memenangi pertandingan babak pertama melawan petenis Taiwan Tseng Chun-hsin, yang berada di peringkat 87 dunia.
Kyrgios meraih ketenaran di Wimbledon pada 2014 saat berusia 19 tahun, ketika mengalahkan Rafael Nadal dalam perjalanannya ke perempat final.
Berjuang untuk kembali bersinar, Kyrgios akhirnya meraih hasil yang cukup baik di Grand Slam baru-baru ini.
Dia memenangi gelar ganda putra Australian Open bersama Thanasi Kokkinakis pada Januari 2022, sebelum kalah di final Wimbledon dari Novak Djokovic pada Juli.
Baca juga: Kyrgios gagal ke semifinal US Open usai kalah dari Khachanov
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: