Jakarta (ANTARA) - Dinas Bina Marga DKI Jakarta memperluas akses bagi pejalan kaki menuju kawasan transit di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, guna menekan penggunaan kendaraan pribadi dan mendorong penggunaan angkutan publik.

"Kami akan kembangkan Rasuna Said seperti kawasan Thamrin," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho setelah hadir dalam diskusi terkait trotoar berkelanjutan di Jakarta, Senin.

Pihaknya sudah mulai melakukan pembicaraan dengan BUMN, Adhi Karya selaku pemilik aset tiang monorel yang masih ada di sepanjang Jalan Rasuna Said.

Apabila lancar, ia mengharapkan perbaikan jalur pejalan kaki itu bisa masuk tahap perencanaan pada 2023.

"Kalau bisa besi itu diangkat, nanti MoU-nya apakah Pemda mengganti besi itu nanti akan ada pembicaraan lebih lanjut. Yang jelas itu menjadi prioritas kami untuk membangun seperti di kawasan Thamrin," ucapnya.

Adapun panjang Jalan Rasuna Said yang berpotensi diperlebar akses pejalan kakinya yakni sekitar empat kilometer masing-masing di kanan dan kiri jalan.

Harapannya, akses pedestrian itu mendukung masyarakat yang menuju kawasan transit seperti halte Bus TransJakarta dan Stasiun Kereta Lintas Raya Terpadu (LRT).

Perbaikan pedestrian tersebut akan melengkapi revitalisasi trotoar di 25 ruas jalan di Jakarta yang saat ini sudah mencapai 90 persen.

Sisanya, kata dia, tinggal merapikan dan mempercantik sejumlah trotoar di antaranya pemasangan kursi dan marka.

Hari menambahkan hingga tahun lalu, total trotoar yang sudah direvitalisasi mencapai sekitar 265 kilometer.

Dia menjelaskan jumlah itu masih sekitar 15 persen dari total panjang jalan di Jakarta mencapai 1.300 kilometer masing-masing kiri dan kanan.
Baca juga: Revitalisasi trotoar di Jakarta sebagian besar sudah di atas 70 persen
Baca juga: Pemkot Jaksel perbaiki trotoar di 10 kecamatan
Baca juga: Puluhan bangunan liar di trotoar Tanah Tinggi ditertibkan