Batam (ANTARA) - Keluarga Besar Suporter Sepak Bola Kota Batam nyalakan 1.000 lilin di Alun-alun Engku Putri sebagai bentuk duka cita kepada ratusan orang yang tewas di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam pekan lalu.

“Ini adalah aksi spontan teman-teman dari komunitas suporter di Kota Batam karena merasa simpati dan empati atas kejadian di Kanjuruhan, lalu diwujudkan dengan menyalakan 1.000 lilin tadi malam (2/10),” kata Penasihat Paguyuban Arema Kota Batam Bambang Yulianto di Batam, Senin (3/10).

Bambang menyebut kehadiran komunitas suporter tadi malam adalah bentuk ikatan persaudaraan yang kuat guna memajukan sepak bola di Indonesia.

“Ini adalah persaudaraan yang abadi sehingga ini menjadi titik kunci persepakbolaan ke depan. Masing-masing suporter menyampaikan duka dan prihatin atas kejadian itu,” kata dia.

Dia juga meminta semua pihak yang terlibat dengan kejadian itu agar terbuka dan bertanggungjawab.

Baca juga: Kemenkes merampungkan rekapitulasi jumlah korban tragedi Kanjuruhan

“Siapa pun itu, baik dari pihak keamanan, pelaksana maupun manajemen harus bertanggungjawab,” kata dia.

Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyatakan pemerintah telah meminta Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali agar secepatnya memanggil PSSI, pemilik klub, dan panitia pelaksana pertandingan sepak bola daerah.

Mahfud MD mengatakan Menpora perlu memanggil mereka guna memastikan peraturan pertandingan sepak bola di Indonesia ditegakkan, menyusul tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam pekan lalu yang merenggut 125 nyawa.

"Menteri Pemuda dan Olahraga supaya secepatnya mengundang PSSI, pemilik klub, dan panitia pelaksana daerah untuk memastikan tegaknya peraturan di dalam pelaksanaan pertandingan, baik yang dibuat FIFA maupun yang diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan kita sebagai bagian dari upaya evaluasi total," kata dia dalam konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin.

Itu adalah salah satu keputusan yang diambil dalam rapat koordinasi antara Mahfud MD dan sejumlah pihak sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo kepada untuk mengusut Tragedi Kanjuruhan.

Baca juga: Mensos Risma nyatakan tragedi Kanjuruhan bencana sosial