Sarilamak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, menyatakan telah terjadi bencana banjir dan longsor di sejumlah nagari di daerah tersebut karena tingginya intensitas hujan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Limapuluh Kota Rahmadinol di Sarilamak, Senin, mengatakan ratusan KK di sejumlah nagari ikut terdampak karena bencana di sejumlah nagari tersebut.

"Intensitas hujan mulai tinggi sejak Sabtu malam 1 Oktober 2022 pada pukul 23.00 WIB sampai dengan Ahad pagi 2 Oktober 2022 yang menyebabkan terjadinya banjir dan longsor," kata dia.

Data sampai Senin (3/10) dini hari, akibat curah hujan yang tinggi telah terjadi longsor di bahu jalan dan juga berdampak retaknya badan jalan negara Bukittinggi-Payakumbuh pada kilometer 114 serta terputusnya saluran irigasi di Nagari Batuhampa, Kecamatan Akabiluru.

Baca juga: BPBD Limapuluh Kota imbau pemudik waspadai daerah banjir dan longsor

Baca juga: Jalan longsor di Harau Limapuluh Kota telah dapat dilalui
Selanjutnya longsor juga menimbun badan jalan di Simpang Andiang-Maek dan beberapa titik juga ditemukan badan jalan terban sehingga mengganggu arus lalu lintas.

Ia mengatakan badan jalan yang longsor juga terjadi pada ruas jalan Ronah-Ampang Gadang II, Maek, yang mengakibatkan tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat dan membuat beberapa rumah penduduk di Jorong Aur Duri dan Jorong Ampang Gadang II, Nagari Maek, Kecamatan Bukit Barisan terisolasi.

Sementara itu akibat tingginya curah hujan juga mengakibatkan terjadinya banjir lebih kurang 30 sentimeter di Jorong Purwajaya dan Nagari Tarantang, Kecamatan Harau.

Disampaikannya bahwa akibat dampak bencana banjir dan longsor tersebut, sejumlah lahan pertanian dan perkebunan masyarakat mengalami kerusakan.

“Masyarakat yang terdampak akibat bencana banjir dan longsor tersebut dialami oleh warga Jorong Purwajaya, Nagari Sarilamak sebanyak 10 KK, Jorong Aua Duri, Nagari Maek sebanyak 135 KK dan Jorong Ampang gadang II, Nagari Maek 370 KK,” katanya.

Ia mengatakan upaya penanggulangan bencana yang telah dilakukan BPBD seperti melakukan koordinasi dengan Pemerintah Nagari, Dinas PUPR, Polres 50 Kota, Polres Payakumbuh dan Kodim 0306-50 Kota.

"Tim Reaksi Cepat (TRC) juga telah turun langsung ke lokasi bencana. Kondisi terkini jalan negara Bukittinggi- Payakumbuh pada kilometer 114 Nagari Batuhampa, Kecamatan Akabiluru sudah bisa dilewati dan sudah dipasang garis polisi oleh Badan Jalan Nasional," ujarnya.

Sementara irigasi titian Ampera di Nagari Batuhampa terputus dan sudah dibantu pipa dari Dinas PUPR. Sedangkan di kawasan Simpang Andiang-Maek, ditemukan tiga titik badan jalan mengalami longsor dan sebagian telah dapat dilalui.

"Genangan air di Jorong Purwajaya dan Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, sudah mulai menyusut. Sedangkan longsor badan jalan ruas Ronah - Ampang Gadang II saat ini belum bisa dilewati kendaraan roda empat," kata dia.

Rahmadinol mengatakan kejadian dan dampak bencana yang melanda beberapa nagari di Kabupaten Limapuluh Kota melalui Sekda selaku Kepala BPBD Ex-officio, Widya Putra sudah dilaporkan kepada Bupati Limapuluh Kota Safaruddin.

"Dengan meningkatnya intensitas curah hujan, kita juga telah meminta pemerintah nagari dan relawan kita untuk mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada," ujarnya.*

Baca juga: BPBD: Potensi banjir dan longsor di Limapuluh Kota masih cukup tinggi

Baca juga: Sembilan kecamatan di Limapuluh Kota terdampak banjir dan longsor