Tragedi Kanjuruhan
Mendes PDTT ajak stafnya shalat ghaib doakan korban Stadion Kanjuruhan
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD (tengah) didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (ketiga kiri), Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (ketiga kanan), Ketua KONI pusat Marciano Norman (kedua kanan) dan Sekjen PSSI Yunus Nusi (kanan) menyampaikan paparan saat konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (3/10/2022). Menkopolhukam akan membentuk tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) pascatragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menelan 125 korban meninggal dunia dan lebih dari 300 luka-luka pada Sabtu (1/10/2022) usai laga lanjutan Liga 1 antara Arema Malang melawan Persebaya Surabaya. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
"Saya bersama pejabat eselon satu dan eselon dua akan bersama-sama melaksanakan shalat ghaib. Bagi yang berkesempatan agar bisa ikut," ujar Mendes PDTT di sela konferensi pers di Jakarta, Senin.
Dalam kesempatan itu, ia pun menyampaikan belasungkawa dan duka cita mendalam atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur usai laga Arema menghadapi Persebaya yang menyebabkan ratusan orang meninggal.
"Kita turut berduka, karena kita mendapat musibah skala nasional bahkan internasional yang cukup menghebohkan dan cukup memprihatinkan," tuturnya.
Ia berharap agar kejadian maut yang melibatkan banyak suporter itu tidak kembali terulang pada momen-momen apapun di masa depan.
Baca juga: Kemenkes perbarui data korban luka tragedi Kanjuruhan jadi 284 orang
Baca juga: Kapolri sampaikan dukacita atas tragedi Kanjuruhan
"Kita berdoa agar kejadian ini tidak terulang lagi di masa-masa akan datang," katanya.
Ia menyampaikan, kementeriannya juga sedang memantau perangkat desa bila ada yang menjadi korban. "Semoga tidak ada korban dari perangkat desa," ucapnya.
Secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyampaikan bahwa pemerintah membentuk tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) untuk mengusut tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam.
"Untuk mengungkap kasus atau peristiwa Kanjuruhan yang terjadi pada tanggal 1 Oktober 2022, pemerintah membentuk tim gabungan independen pencari fakta atau TGIPF," kata Mahfud.
Adapun tim ini, lanjutnya, dipimpin langsung oleh dirinya dan melibatkan anggota dari unsur pejabat atau perwakilan kementerian terkait, organisasi profesi olahraga sepak bola, pengamat, akademisi, dan media massa.
Mahfud pun menyampaikan bahwa para anggota TGIPF akan diumumkan paling lama dalam waktu dua puluh empat (24) jam ke depan. Tim tersebut selanjutnya akan menyelesaikan tugas mereka dalam mengusut tragedi Kanjuruhan dalam kurun waktu antara dua sampai tiga minggu ke depan.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan dan pentingnya menghidupkan budaya cangkrukan
Baca juga: PBNU serukan salat gaib dan akan beri santunan suporter Arema
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022