Badung (ANTARA) - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengerahkan sebanyak 1.148 personel untuk menjaga keamanan dan ketertiban tiga side event G20 yang berlangsung selama pekan pertama Oktober 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali.

Dua dari tiga acara itu, yaitu The 5th World Conference on Constitutional Justice (WCCJ) dan World Conference on Creative Economy (WCCE) rencananya bakal dihadiri dan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Kapolda Bali Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra saat memimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan Puri Agung VIII untuk tiga kegiatan itu di ITDC Nusa Dua, Badung, Bali, Senin, menyampaikan ribuan personel itu merupakan anggota Polda Bali, BKO Mabes Polri, dan lembaga keamanan terkait, termasuk di antaranya satuan keamanan masyarakat adat Bali yang tergabung dalam Sipandu Beradat.

Baca juga: Sebanyak 2.514 personel dikerahkan amankan enam kegiatan G20 di Bali

“Dalam rangka mengamankan rangkaian kunjungan kerja Presiden di Bali, maka Polda Bali dan jajaran beserta komponen keamanan lainnya melaksanakan operasi kepolisian kewilayahan dengan Sandi Operasi Puri Agung VIII 2022. Operasi pengamanan ini akan berlangsung selama 4 hari mulai 4 sampai dengan 7 Oktober 2022,” kata Kapolda Bali saat menyampaikan amanatnya kepada jajaran polisi yang bertugas saat gelar pasukan, Senin.

Kapolda menjelaskan biasanya operasi pengamanan kegiatan G20 menggunakan Sandi “Gapura Agung”, tetapi karena dua dari tiga rangkaian side event G20 minggu ini dihadiri Presiden RI, maka sandi operasi menjadi “Puri Agung”.

Tiga side event G20 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, pada pekan pertama Oktober 2022, yaitu The 5th World Conference on Constitutional Justice (WCCJ) pada 4–7 Oktober 2022 di BNDCC, World Conference on Creative Economy (WCCE) pada 5–7 Oktober 2022 di BICC, dan Business Matching Tahap IV yang diinisiasi oleh Polri pada 6–7 Oktober 2022 di BNDCC.

Baca juga: KTT G20 dan kesiapan TNI-Polri untuk pengamanan

Di luar itu, kegiatan G20 lainnya yang berlangsung pada pekan pertama Oktober 2022 di Nusa Dua, Bali, yaitu C20 Summit pada 5–7 Oktober.

Dalam amanatnya, Kapolda Bali menjelaskan apel gelar pasukan di ITDC Nusa Dua, Senin, merupakan wujud keseriusan dan komitmen menjaga rangkaian kegiatan G20 di Bali.

“Ini dimaksudkan sebagai final checking (pemeriksaan terakhir) terhadap kesiapan seluruh personel dan sarana prasarana yang digunakan,” kata dia.

Baca juga: Melihat motor listrik Hyundai yang akan wara wiri di KTT G20 Bali

Ia mengingatkan pasukannya untuk tetap cermat mengamati perkembangan situasi, termasuk di antaranya potensi unjuk rasa dan aksi terorisme.

Oleh karena itu, ia meminta satuan intelijen untuk tetap waspada dan meningkatkan kinerja.

Dia meminta jajarannya mematangkan koordinasi dengan TNI dan pemerintah daerah demi kelancaran operasi, serta mengoptimalkan penggunaan Command Center yang tersedia di ITDC Nusa Dua dan Markas Polda Bali.