Pemkab Magetan promosikan motif Batik Soheden khas Desa Soco
2 Oktober 2022 20:38 WIB
Sejumlah ibu rumah tangga anggota Kelompok Perempuan Perajin Batik (KPPB) Desa Soco sedang melakukan pewarnaan Batik Soheden (Soco Herbal Gaerden) di Griya Batik Soheden di Desa Soco, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, Jatim. ANTARA/HO-Diskominfo Kabupaten Magetan
Magetan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Magetan melalui pemerintah Desa Soco mempromosikan motif batik baru khas setempat, yakni Batik Soheden yang merupakan akronim dari Soco Herbal Garden.
Lurah Desa Soco Didik Hariyono mengatakan Batik Soheden merupakan karya Kelompok Perempuan Perajin Batik (KPPB) Desa Soco yang mulai diluncurkan pada bulan April 2022.
"Memulainya pada awal tahun, bulan Januari. Diawali dari pelatihan-pelatihan dan belajar memproduksi, hingga bulan April diluncurkan. Sekarang terus promosi," ujar Didik Hariyono di Magetan, Ahad.
Menurut dia, Batik Soheden merupakan perpaduan antara batik ciprat dan tulis. Motifnya beragam, seperti daun pepaya, jahe, bunga sepatu, dan kembang langit.
Baca juga: Industri batik patut dikembangkan untuk buka peluang pasar UMKM
Baca juga: Menperin: Pakai batik, hormati budaya dan perkokoh ekonomi nasional
Sebagai pendatang baru, Batik Soheden intensif dipromosikan, salah satunya dengan rajin ikut pameran. Hal itu untuk memperkenalkan kepada masyarakat. Adapun, Batik Soheden diproduksi di Griya Batik Soheden di Desa Soco, Kecamatan Bendo, Magetan.
"Untuk pemasaran, kami rajin ikut pameran, juga promosi lewat media sosial dan jejaring. Alhamdulillah, ini banyak yang pesan. Baik dari Magetan ataupun luar Magetan," kata Didik.
Wakil Ketua Paguyuban Pembatik Magetan Rulis Abidah mengatakan saat ini terdapat 49 kerajinan batik yang telah tercatat di Disperindag Magetan. Namun, yang terdaftar di Paguyuban Pembatik Magetan baru sejumlah 20 perajin.
Ia berharap 49 perajin batik di Magetan tersebut dapat tergabung dalam satu wadah.
"Sehingga harapannya tidak ada pembatik di Magetan yang tertinggal, baik dari segi ilmu, pemasaran, kualitas, dan sebagainya. Diharapkan bisa maju bersama," kata Rulis.
Dalam memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh tanggal 2 Oktober, pihaknya menggelar kegiatan bertema "Nyanting Bareng IKM Batik" di Rumah Promosi Magetan.
Acara tersebut diisi dengan kegiatan membatik para tamu undangan termasuk Bupati Magetan Suprawoto, sarasehan dengan narasumber, pameran batik, pameran produk UMKM kabupaten setempat, serta hiburan musik akustik oleh seniman Magetan.*
Baca juga: Pemkot Pekalongan berharap HBN jadi pemicu kebangkitan sektor batik
Baca juga: Diaspora: Batik pembeda WNI dengan warga asing lain di luar negeri
Lurah Desa Soco Didik Hariyono mengatakan Batik Soheden merupakan karya Kelompok Perempuan Perajin Batik (KPPB) Desa Soco yang mulai diluncurkan pada bulan April 2022.
"Memulainya pada awal tahun, bulan Januari. Diawali dari pelatihan-pelatihan dan belajar memproduksi, hingga bulan April diluncurkan. Sekarang terus promosi," ujar Didik Hariyono di Magetan, Ahad.
Menurut dia, Batik Soheden merupakan perpaduan antara batik ciprat dan tulis. Motifnya beragam, seperti daun pepaya, jahe, bunga sepatu, dan kembang langit.
Baca juga: Industri batik patut dikembangkan untuk buka peluang pasar UMKM
Baca juga: Menperin: Pakai batik, hormati budaya dan perkokoh ekonomi nasional
Sebagai pendatang baru, Batik Soheden intensif dipromosikan, salah satunya dengan rajin ikut pameran. Hal itu untuk memperkenalkan kepada masyarakat. Adapun, Batik Soheden diproduksi di Griya Batik Soheden di Desa Soco, Kecamatan Bendo, Magetan.
"Untuk pemasaran, kami rajin ikut pameran, juga promosi lewat media sosial dan jejaring. Alhamdulillah, ini banyak yang pesan. Baik dari Magetan ataupun luar Magetan," kata Didik.
Wakil Ketua Paguyuban Pembatik Magetan Rulis Abidah mengatakan saat ini terdapat 49 kerajinan batik yang telah tercatat di Disperindag Magetan. Namun, yang terdaftar di Paguyuban Pembatik Magetan baru sejumlah 20 perajin.
Ia berharap 49 perajin batik di Magetan tersebut dapat tergabung dalam satu wadah.
"Sehingga harapannya tidak ada pembatik di Magetan yang tertinggal, baik dari segi ilmu, pemasaran, kualitas, dan sebagainya. Diharapkan bisa maju bersama," kata Rulis.
Dalam memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh tanggal 2 Oktober, pihaknya menggelar kegiatan bertema "Nyanting Bareng IKM Batik" di Rumah Promosi Magetan.
Acara tersebut diisi dengan kegiatan membatik para tamu undangan termasuk Bupati Magetan Suprawoto, sarasehan dengan narasumber, pameran batik, pameran produk UMKM kabupaten setempat, serta hiburan musik akustik oleh seniman Magetan.*
Baca juga: Pemkot Pekalongan berharap HBN jadi pemicu kebangkitan sektor batik
Baca juga: Diaspora: Batik pembeda WNI dengan warga asing lain di luar negeri
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022
Tags: