Jakarta (ANTARA) - Transformasi digital dan inovasi teknologi telah menciptakan sejumlah profesi baru yang membutuhkan pengetahuan dan keahlian baru di berbagai industri di tengah upaya keras China untuk mendorong pembangunan berkualitas tinggi.

Sejak 2015, China telah menambahkan 158 profesi baru ke daftar pekerjaan yang diakui, menurut Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial China. Kementerian mulai merevisi daftar itu pada April tahun lalu untuk memperbarui edisi yang dirilis pada 2015.

Penambahan profesi baru ini membuat total jumlah profesi di daftar yang baru direvisi tersebut menjadi 1.639 pekerjaan, menurut kementerian.

Peningkatan gelombang digital memengaruhi pasar tenaga kerja dalam berbagai cara, misalnya, menyediakan lebih banyak jenis pekerjaan. Daftar yang telah direvisi ini mengidentifikasi 97 profesi yang berkaitan dengan sektor digital.

Langkah ini dirancang untuk memenuhi permintaan tenaga kerja dari ledakan ekonomi digital dan mendukung perkembangannya, khususnya dalam inovasi teknologi dan konstruksi tim talenta, kata Wu Liduo, direktur pusat panduan teknis untuk pelatihan tenaga kerja di kementerian tersebut.

Sebuah program telah diluncurkan untuk memberikan pelatihan bagi para engineer teknologi digital, yang mencakup sekitar 80.000 orang setiap tahunnya, tutur Li Jinsheng, seorang pejabat di kementerian.

Ekonomi digital China tumbuh dengan laju rata-rata 15,9 persen dari 2012 hingga 2021. Selama periode tersebut, andil ekonomi digital dalam Produk Domestik Bruto (PDB) China naik dari 20,9 persen menjadi 39,8 persen.

Realisasi itu menunjukkan kenaikan rata-rata tahunan sekitar 2,1 poin persentase, menurut sebuah buku putih tentang ekonomi digital global yang dirilis oleh Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China.

Edisi terbaru dari daftar pekerjaan yang diakui ini juga berisi profesi dalam sejumlah industri baru yang sedang berkembang (emerging) di negara tersebut, seperti teknik kriptografi (cryptographic engineering), manajemen karbon, dan teknologi keuangan.

Penambahan jenis pekerjaan baru tersebut ke daftar diharapkan dapat mendorong pembangunan industri terkait, meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan, serta memperkuat pendidikan dan pelatihan kejuruan.

Pada 1999, China menerbitkan buku referensi pertamanya tentang klasifikasi pekerjaan. Pada 2010, China mulai merevisi buku referensi tersebut dengan menambahkan jenis-jenis pekerjaan baru dan menerbitkan edisi revisi buku referensi tersebut pada 2015.

Kementerian tersebut mengatakan sejumlah upaya telah dilakukan untuk merumuskan standar nasional untuk profesi baru dan meluncurkan kursus pelatihan pekerjaan untuk membina lebih banyak talenta.

China meningkatkan angka pengeluaran dari anggaran publik umumnya untuk meningkatkan penghidupan masyarakat dan menjaga pasar pekerjaan tetap stabil di tahun ini.

Pengeluaran untuk jaminan sosial dan lapangan kerja mencapai 2,53 triliun yuan (1 yuan = Rp2.115) selama delapan bulan pertama 2022, naik 6,6 persen secara tahunan (year on year), tunjuk data dari Kementerian Keuangan China.