Yogyakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir meminta ada investigasi objektif dan tuntas terhadap tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang menewaskan 127 orang usai pertandingan antara Arema FC dan Persebaya.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Yogyakarta, Minggu, Haedar Nashir mengatakan investigasi tersebut harus mencakup berbagai aspek atas kerusuhan dengan banyak korban jiwa itu, karena kasusnya bukan hanya berskala nasional tetapi sudah global.
"Tragedi ini mengoyak muruah bangsa dan negara Indonesia," kata Haedar.
Selain menyampaikan duka cita yang mendalam, Haedar juga menyesalkan tragedi hilangnya ratusan nyawa di Stadion Kanjuruhan tersebut.
Baca juga: Kementerian PPPA jangkau anak-anak korban tragedi Stadion Kanjuruhan
Menurut dia, jumlah kematian akibat kerusuhan tersebut termasuk deretan tertinggi di dunia dari sejumlah kerusuhan yang pernah terjadi, belum terhitung korban luka-luka.
"Kami menyesalkan peristiwa tragis tersebut, lebih-lebih menyangkut nyawa manusia yang besar jumlahnya," tambahnya.
Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam, pascapertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nico Afinta mengatakan dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota Polri. Sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit.
Baca juga: IPW: Tim pencari fakta harus ungkap penyebab kematian polisi
Tragedi Kanjuruhan
Haedar Nashir minta investigasi objektif tragedi Kanjuruhan
2 Oktober 2022 10:57 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir (ANTARA/Luqman Hakim)
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022
Tags: