Bamsoet: Kreativitas dan karya anak bangsa harus terus didukung
1 Oktober 2022 13:35 WIB
Ilustrasi - Pengunjung melihat kendaraan pada pameran otomotif di Mal Senayan Park, Jakarta, Sabtu (27/11/2021). Pameran Indonesia Automodifed X IIMS Motobike Show yang berlangsung hingga 28 November 2021 itu memamerkan kendaraan dengan sentuhan modifikasi. ANTARA FOTO/Fauzan/rwa. (ANTARA FOTO/FAUZAN)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengatakan kreativitas dan karya anak bangsa, termasuk di industri otomotif untuk terus didukung oleh berbagai pihak.
“Bagi pemerintah, kreativitas (di sektor modifikasi kendaraan) harus dibimbing dan dijaga dengan regulasi yang tepat dan pas, sehingga semua bisa mendapatkan dampak ekonominya,” kata Bambang dalam ajang pameran modifikasi otomotif di Jakarta, Sabtu.
Masih bicara soal peran pemerintah dalam memberikan regulasi pendukung, pria yang akrab disapa Bamsoet itu berharap kemudahan yang nantinya dihadirkan juga bisa memantik semangat para tenaga ahli di bidang tersebut, dan karyanya bisa dinikmati oleh baik masyarakat di Indonesia maupun dunia.
Baca juga: Pacu industri otomotif, Menperin lihat peluang modifikasi kendaraan
“Kalau tidak kita dukung, nanti hasil karya anak bangsa ini malah dinikmati asing, sementara kita tidak berani memakainya. Selain itu, ini juga diharapkan bisa memberikan lapangan kerja yang luar biasa,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Bamsoet mengatakan bahwa industri aftermarket dan modifikasi membuka kesempatan kerja yang cukup besar dan mampu mendorong perekonomian dalam negeri.
Ia memaparkan, setidaknya sudah 149,7 juta mobil atau kendaraan bermotor terjual di Indonesia, dengan sekitar 60 persennya adalah mobil atau motor pribadi.
Dengan potensi ini, Bamsoet optimistis industri modifikasi ke depan akan lebih mampu mendorong penjualan mobil-mobil yang selama ini ada.
“Selain itu, pasar kita adalah anak muda sebagai mayoritas penduduk, didukung dengan bonus demografi di tahun 2045. Mereka pasti menginginkan kendaraan yang tidak biasa-biasa saja, sehingga ada masa depan yang cerah untuk industri modifikasi,” kata dia.
Selain dari sisi desain, Bamsoet juga berharap industri modifikasi juga bisa mendukung upaya pemerintah untuk mempercepat konversi kendaraan konvensional atau berbahan bakar fosil ke kendaraan elektrifikasi.
“Migrasi listrik, maka modifikasi ke depan harapannya temanya harus soal konversi ke listrik, yang diuji adalah kecanggihannya,” ujar dia.
“Jika berhasil migrasi dari BBM ke listrik, Anda akan menjadi pahlawan bangsa masa kini yang bisa membantu mengurangi beban negara terhadap harga minyak yang tinggi,” imbuhnya.
Baca juga: Gelaran IMX 2022 padukan unsur otomotif dan gaya hidup
Baca juga: Kemenperin: Kompetisi modifikasi dukung percepatan EV Indonesia
Baca juga: DKI sasar modifikasi dan pengadaan baru kendaraan listrik 2023
“Bagi pemerintah, kreativitas (di sektor modifikasi kendaraan) harus dibimbing dan dijaga dengan regulasi yang tepat dan pas, sehingga semua bisa mendapatkan dampak ekonominya,” kata Bambang dalam ajang pameran modifikasi otomotif di Jakarta, Sabtu.
Masih bicara soal peran pemerintah dalam memberikan regulasi pendukung, pria yang akrab disapa Bamsoet itu berharap kemudahan yang nantinya dihadirkan juga bisa memantik semangat para tenaga ahli di bidang tersebut, dan karyanya bisa dinikmati oleh baik masyarakat di Indonesia maupun dunia.
Baca juga: Pacu industri otomotif, Menperin lihat peluang modifikasi kendaraan
“Kalau tidak kita dukung, nanti hasil karya anak bangsa ini malah dinikmati asing, sementara kita tidak berani memakainya. Selain itu, ini juga diharapkan bisa memberikan lapangan kerja yang luar biasa,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Bamsoet mengatakan bahwa industri aftermarket dan modifikasi membuka kesempatan kerja yang cukup besar dan mampu mendorong perekonomian dalam negeri.
Ia memaparkan, setidaknya sudah 149,7 juta mobil atau kendaraan bermotor terjual di Indonesia, dengan sekitar 60 persennya adalah mobil atau motor pribadi.
Dengan potensi ini, Bamsoet optimistis industri modifikasi ke depan akan lebih mampu mendorong penjualan mobil-mobil yang selama ini ada.
“Selain itu, pasar kita adalah anak muda sebagai mayoritas penduduk, didukung dengan bonus demografi di tahun 2045. Mereka pasti menginginkan kendaraan yang tidak biasa-biasa saja, sehingga ada masa depan yang cerah untuk industri modifikasi,” kata dia.
Selain dari sisi desain, Bamsoet juga berharap industri modifikasi juga bisa mendukung upaya pemerintah untuk mempercepat konversi kendaraan konvensional atau berbahan bakar fosil ke kendaraan elektrifikasi.
“Migrasi listrik, maka modifikasi ke depan harapannya temanya harus soal konversi ke listrik, yang diuji adalah kecanggihannya,” ujar dia.
“Jika berhasil migrasi dari BBM ke listrik, Anda akan menjadi pahlawan bangsa masa kini yang bisa membantu mengurangi beban negara terhadap harga minyak yang tinggi,” imbuhnya.
Baca juga: Gelaran IMX 2022 padukan unsur otomotif dan gaya hidup
Baca juga: Kemenperin: Kompetisi modifikasi dukung percepatan EV Indonesia
Baca juga: DKI sasar modifikasi dan pengadaan baru kendaraan listrik 2023
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
Tags: