Kupang (ANTARA) - Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan bahwa saat ini Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, NTT, sudah dimanfaatkan untuk irigasi pertanian.

"Tadi saya sudah tanya ke unit pengelola bendungan dan mereka menyatakan bahwa saat ini sara prasarana irigasinya sudah dibangun untuk pertanian sekitar 800 Hektare, dimana sekarang sudah ditanami 400 Ha," katanya, kepada wartawan di Kupang, Jumat malam.

Hal ini dia sampaikan usai memantau pelaksanaan kebijakan Operasi Pemeliharaan Optimalisasi dan Rehabilitasi infrastruktur PUPR di NTT.

Baca juga: Menteri PUPR : Pembangunan Bendungan Manikin ditargetkan selesai 2024

Ia menilai bahwa air adalah kunci kemajuan NTT, sehingga pemerintah pusat terus membangun bendungan untuk NTT dimana sampai 2024 akan ada tujuh bendungan yang dibangun.

Ia bilang, sebagai bagian dari pemanfaatan Bendungan Raknamo, saat ini juga tengah dibangun Sistem Penyediaan Air Minum Raknamo berkapasitas 80 liter/detik untuk meningkatkan layanan air minum di Kabupaten Kupang.

Baca juga: Pemkab Kupang kesulitan kelola kawasan wisata Bendungan Raknamo

"Konstruksinya dilaksanakan mulai September 2021 hingga April 2023 dengan anggaran Rp87,27 miliar," katanya.

Ia menjelaskan, lingkup pekerjaan pembangunan SPAM Raknamo mencakup pembangunan jaringan perpipaan transmisi air baku, sistem pengolahan air bersih, reservoir distribusi berkapasitas 300 m3 dan 200 m3, jaringan perpipaan distribusi air bersih, dan pemasangan 400 unit SR. "Saat ini progres konstruksinya sudah berkisar 63 persen," ujar dia.

Baca juga: NTT jadikan raknamo lokasi wisata unggulan

Ia katakan, Bendungan Raknamo juga memiliki potensi wisata air karena airnya jernih dan memiliki panorama yang bagus sehingga dia meminta agar dikembangkan potensi wisata air tersebut dengan disediakan dermaga dan perahu wisata. "Tolong dibuatkan dermaga agar pengunjung bisa berinteraksi di ruang terbuka sebagai kebutuhan sosial. Disediakan perahu wisata dan disebar juga bibit ikan," kata dia.

Plt Kepala Balai Wilayah Sungai NT II Kementerian PUPR, Feriyanto Pawenrusi, menyampaikan, Bendungan Raknamo yang mulai dibangun sejak akhir 2014 hingga awal 2018 saat ini telah beroperasi untuk pemenuhan irigasi di hilir dengan jumlah cakupan 840 Hektare yang nantinya akan bisa berkembang menjadi 1.300 Hektare.

Baca juga: Tingkatkan pariwisata, Pemprov NTT siapkan bus wisata ke Bendungan Raknamo

“Untuk pemenuhan air baku di sekitar bendungan, kita sudah membangun 12 hidran umum untuk 300 KK,” kata dia.

Manfaat Bendungan Raknamo diantaranya berpotensi untuk melakukan irigasi hingga 1.250 Hektare. Penyediaan air baku sebesar 100 liter per detik, pengendali banjir sebagian wilayah Kabupaten Kupang, kemudian Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro 0.22 MW.

Baca juga: Pembangunan Bendungan Raknamo sudah capai 93,5 persen