Sudin Kebudayaan Jaksel lestarikan sejarah lewat wajib kunjung museum
30 September 2022 20:32 WIB
Arsip Foto - Anggota Pramuka melakukan swafoto di Museum Layang-Layang Indonesia, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Sabtu (21/11/2020). Museum yang mempunyai koleksi ratusan layang-layang tersebut sudah membuka layanan kunjungan bagi masyarakat dengan menerapkan protokol kesehatan setelah sebelumnya sempat hanya melayani tur secara virtual akibat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.
Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Selatan melestarikan sejarah lewat program wajib kunjung museum dengan mengajak sejumlah pelajar setiap sekolah di wilayah itu secara rutin mengunjungi museum.
"Kita adakan lagi wajib kunjung museum kepada pelajar dan para pelaku seni agar mereka mengetahui keberadaan dan manfaat museum," kata Kepala Suku Dinas (Sudin) Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Selatan, Puspla Dirdjaja di Jakarta, Jumat.
Puspla mengatakan, program wajib kunjung museum rutin diadakan oleh Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Selatan setiap tahunnya. Namun lantaran sempat terkendala COVID-19 selama dua tahun, program ini ditunda dan akan dilanjutkan pada 2023.
Kendati demikian, Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Selatan tetap memonitor setiap museum yang ada di Jakarta Selatan.
"Kami memonitor dan pembinaan 10 museum di Jakarta Selatan terutama mengenai perawatannya," katanya.
Baca juga: Berkunjung ke Museum Layang-Layang di pojokan Jakarta Selatan
Baca juga: Arca Museum Radya Pustaka Ada di Jakarta Selatan
Pusla menilai, kegiatan wajib kunjung museum ini mampu melestarikan sejarah serta kebudayaan yang dimiliki DKI Jakarta.
Karena itu, Puspla berharap kegiatan ini tidak hanya seputar Jakarta Selatan melainkan juga meliput beberapa wilayah di DKI Jakarta.
Harapannya, para siswa bisa bertukar informasi dan menambah wawasan terkait kebudayaan yang ada di wilayahnya.
"Jangan di Jakarta Selatan saja tapi bisa di luar. Misalnya, museum budaya Betawi yg ada di kampung Betawi," katanya.
Puspla menyebutkan, sejumlah museum yang tak kalah menarik di Jakarta Selatan, yakni Museum Harry Darsono, Museum Basoeki Abdillah, Museum Polri, Muslim Satria Mandala dan Museum Betawi.
"Kita adakan lagi wajib kunjung museum kepada pelajar dan para pelaku seni agar mereka mengetahui keberadaan dan manfaat museum," kata Kepala Suku Dinas (Sudin) Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Selatan, Puspla Dirdjaja di Jakarta, Jumat.
Puspla mengatakan, program wajib kunjung museum rutin diadakan oleh Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Selatan setiap tahunnya. Namun lantaran sempat terkendala COVID-19 selama dua tahun, program ini ditunda dan akan dilanjutkan pada 2023.
Kendati demikian, Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Selatan tetap memonitor setiap museum yang ada di Jakarta Selatan.
"Kami memonitor dan pembinaan 10 museum di Jakarta Selatan terutama mengenai perawatannya," katanya.
Baca juga: Berkunjung ke Museum Layang-Layang di pojokan Jakarta Selatan
Baca juga: Arca Museum Radya Pustaka Ada di Jakarta Selatan
Pusla menilai, kegiatan wajib kunjung museum ini mampu melestarikan sejarah serta kebudayaan yang dimiliki DKI Jakarta.
Karena itu, Puspla berharap kegiatan ini tidak hanya seputar Jakarta Selatan melainkan juga meliput beberapa wilayah di DKI Jakarta.
Harapannya, para siswa bisa bertukar informasi dan menambah wawasan terkait kebudayaan yang ada di wilayahnya.
"Jangan di Jakarta Selatan saja tapi bisa di luar. Misalnya, museum budaya Betawi yg ada di kampung Betawi," katanya.
Puspla menyebutkan, sejumlah museum yang tak kalah menarik di Jakarta Selatan, yakni Museum Harry Darsono, Museum Basoeki Abdillah, Museum Polri, Muslim Satria Mandala dan Museum Betawi.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022
Tags: