Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Solok Fera Zuana di Solok, Jumat membenarkan adanya peristiwa itu dan mengatakan bahwa BPBD mendapatkan laporan dari warga setempat telah ditemukan seorang balita yang tewas mengapung di Sungai Batang Lembang Kelurahan Koto Panjang Kota Solok.
"Kejadiannya sekitar pukul 10.00 WIB kemarin, Kamis (29/09). Balita tersebut juga sudah dimakamkan," kata dia.
Ia mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari warga bahwa telah ditemukan seorang balita tewas di sungai dekat rumahnya. Saat melakukan tinjauan ke lokasi, jasad balita tersebut telah berada di rumah duka.
Lebih lanjut, ia mengatakan tim BPBD pun langsung menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk mendapatkan informasi valid terkait peristiwa tenggelamnya balita tersebut.
Baca juga: Jasad balita tenggelam di muara Sungai Palangpang Sukabumi ditemukan
Fera mengatakan sebelumnya informasi diperoleh dari kakak korban bahwa pagi harinya si kakak tidak menemukan adiknya. Saat ditanya kepada tetangga pun tidak ada yang mengetahui atau melihat adiknya tersebut.
"Saat dicari sekeliling tidak kunjung ditemukan dan saat disusuri sungai ternyata balita tersebut ditemukan telah mengapung di sungai. Rumah korban sendiri berada sangat dekat dengan sungai," ujarnya.
Adapun penyebab kematian korban menurut BPBD kemungkinan disebabkan karena korban terjatuh saat bermain. Selain itu, kasus tenggelam ini adalah yang pertama di tahun 2022.
"Kami perkirakan mungkin kalau sudah terapung seperti itu sekitar jam 08.00 WIB kejadiannya. Kemungkinan jatuh terpeleset ke sungai saat bermain," ucap dia.
Baca juga: Tim SAR cari balita korban mobil terperosok di Sungai Mandom Merauke
Lebih lanjut, ia mengimbau agar masyarakat selalu berhati-hati, terutama yang berada di daerah Pinggiran Sungai Batang Lembang agar nantinya tidak terjadi lagi kasus yang serupa.
Selain itu, BPBD selalu memberikan sosialisasi, imbauan kepada masyarakat terutama yang di daerah rawan bencana seperti banjir, longsor, puting beliung serta kepada penduduk yang tinggal di bantaran sungai agar lebih waspada.
"Kami selalu intens memberikan imbauan kepada masyarakat, bahkan ada TRC 24 jam yang siap siaga," kata dia.
Baca juga: Jasad balita tenggelam di Sungai Barito ditemukan