Jakarta (ANTARA News) - Operator telepon seluler PT Telkomsel optimis registrasi pelanggan prabayar (Simpati dan As) dapat mencapai 80 persen dari total pelanggan prabayar 25 juta nomor. "Sementara hingga 6 April, pelanggan yang teregistrasi mencapai sekitar 60 persen, atau 15 juta nomor," ujar GM Corporate Comunications Telkomsel Aziz Fuedi kepada ANTARA News di Jakarta, Minggu. Pemerintah (Depkominfo) memberi batasan waktu registrasi pelanggan prabayar bagi seluruh operator telekominukasi hingga 28 April 2006. Lebih dari batas waktu itu, pemerintah akan menghanguskan (non-aktif) nomor yang belum tercatat identitasnya. Data Depkominfo pada 19 Maret 2006 menunjukkan jumlah registrasi baru mencapai sekitar 37 persen, dari total 40 juta pelanggan prabayar. Menurut Aziz, memasuki tiga pekan terakhir, jumlah pelanggan prabayar Telkmomsel terus meningkat, mencapai 180.000 SMS per hari. "Diperkirakan, saat mencapai hari-hari akhir registrasi, jumlah SMS registrasi bisa mencapai 300.000 per hari," ujar Aziz. Untuk mengantisipasi lonjakan registrasi itu, Telkomsel telah menambah Pusat Layanan SMS (SMSC) dari tiga unit menjadi lima, yang ditempatkan di Medan, Surabaya, Semarang, dan Palembang. "Dengan demikian, faktor keberhasilan registrasi pelanggan tinggi, kecepatan respon proses registrasi, serta peluang keberhasilan registrasi meningkat," ujar Aziz. Sementara itu, GM Customer Relationship Telkomsel Ahmad Riza mengatakan, untuk mempercepat registrasi, pihaknya melakukan outbond call yaitu menelepon langsung pelanggan yag belum menyampaikan identitasnya. Telkomsel juga aktif melakukan pameran dan edukasi registrasi di pusat-pusat pendidikan (sekolah, kampus), pusat keramaian (mal). Selain itu, juga menyisipkan informasi registrasi saat pelaggan cek pulsa (*888#), saat isi ulang pulsa, saat mengaktifkan nomor baru, SMS Broadcast. Menurut Aziz, registrasi tertinggi nomor seluler tercatat di Sumatera dan Jabotabek, yang rata-rata mencapai 65 persen dari total pelanggan Telkomsel di wilayah itu. Khusus wilayah Indonesia Timur (Kalimantan, Sulawesi, dan Irian), registrasi rata-rata mencapai 40 persen. Aziz berharap dalam waktu yang sempit ini, pemerintah (Depkominfo) juga gencar mengedukasi pasar, dengan menyiarkan Iklan Layanan Masyarakat di media televisi maupun radio, serta media cetak.(*)