Jakarta (ANTARA News) - China Chamber of Commerce for Import and Export of Textiles (CCCT) berserta para pelaku usaha dan investor dari China, tampaknya melirik produksi pakaian jadi Indonesia.
"Mereka akan mengunjungi pabrik pakaian jadi di Solo dan Boyolali, karena mereka melihat kemungkinan dan potensi yang ada," ujar Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat.
Hal itu dikatakan Ade pada jumpa pers mengenai kunjungan delegasi China Chamber of Commerce for Import and Export of Textiles (CCCT), di kantor Kementerian Perdagangan di Jakarta, Kamis.
Dengan melihat proses produksi pakaian jadi tersebut, Ade berharap, nantinya para pengusaha dan investor dari China itu akan lebih cepat untuk berinvestasi di pakaian jadi daripada di industri tekstil.
Ketika disinggung soal investasi yang kemungkinan dapat mengancam pengusaha lokal pakaian jadi atau tekstil, Ade mengatakan hal ini tidak akan terjadi.
"Investasi ini merupakan bentuk perhatian dari pemerintah kedua negara, dalam upaya menyeimbangkan perdagangan dalam bentuk impor dan ekspor," ujar Ade.
Wakil Ketua CCCT, Jiang Hui, yang juga menghadiri jumpa pers tersebut, mengimbau supaya kerja sama yang akan terjadi nanti jangan dianggap sebagai ancaman, namun sebagai kegiatan yang dapat menguntungkan kedua negara.
"Kami juga mengundang para pengusaha tekstil dan pakaian jadi Indonesia untuk mau bekerjasama dengan pengusaha tekstil dan pakaian jadi di China," ujar Hui.
Kunjungan CCCT ini, merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding on Trade Cooperation in Textile and Clothing yang ditandatangani oleh Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan CCCT yang dilaksanakan pada 29 April lalu di Jakarta.
(M048)
China lirik produksi pakaian jadi Indonesia
7 Juni 2012 19:56 WIB
Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat (FOTO ANTARA)
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012
Tags: