PAPDI: Cegah penyakit tidak menular dengan penerapan Germas
29 September 2022 18:32 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dr. Sally Aman Nasution, SpPD KKV, FINASIM, FACP. ANTARA/Dokumentasi Pribadi.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dr. Sally Aman Nasution, SpPD KKV, FINASIM, FACP mengajak masyarakat untuk mencegah penyakit tidak menular dengan menerapkan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas).
"Penerapan Germas dapat menjadi salah satu upaya mencegah penyakit tidak menular seperti jantung, diabetes, hipertensi, stroke dan lain sebagainya," kata dokter Sally ketika dikonfirmasi dari Jakarta, Kamis.
Sally yang merupakan konsultan kardiovaskular itu menjelaskan tujuh pilar yang terdapat dalam Germas merupakan langkah efektif untuk mencegah berbagai masalah kesehatan.
Tujuh pilar dalam Germas yang dimaksud yakni melakukan aktivitas fisik, makan buah dan sayur, tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjaga kebersihan lingkungan, dan menggunakan jamban.
"Germas mengedepankan upaya promotif dan preventif untuk mencegah penyakit tidak menular, contohnya melakukan aktivitas fisik, pemeriksaan kesehatan secara berkala, ini merupakan kunci utama mencegah penyakit seperti jantung, hipertensi, diabetes dan penyakit tidak menular lainnya," katanya.
Baca juga: Kemenko: Masyarakat berperan strategis dalam upaya pengendalian PTM
Sally menambahkan, sosialisasi dan edukasi mengenai pola hidup sehat perlu terus digencarkan guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat agar dapat berperan aktif dalam upaya pengendalian penyakit tidak menular.
"Terlebih lagi Indonesia tengah menyongsong bonus demografi, tentu ini akan bisa dicapai dengan optimal ketika penduduk usia produktif dalam kondisi kesehatan yang baik," katanya.
Dia juga mengingatkan bahwa kondisi kesehatan yang baik akan dapat mendukung individu dalam menjalankan berbagai aktivitasnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto mengatakan pemerintah terus menggerakkan dan memberdayakan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan faktor risiko PTM sebagai bagian dari strategi pengendalian penyakit tidak menular.
"Pemerintah juga terus meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan deteksi dini dan tata laksana faktor risiko penyakit tidak menular dan mengembangkan serta memperkuat sistem surveilans epidemiologi, monitoring dan sistem informasi terkait penyakit tidak menular," katanya.
Pemerintah juga terus menggencarkan kampanye Germas sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dalam rangka mendorong masyarakat untuk mengutamakan paradigma sehat yang promotif dan preventif.
Baca juga: Kemenkes: Tekan penyakit tidak menular dengan kontrol konsumsi gula
"Penerapan Germas dapat menjadi salah satu upaya mencegah penyakit tidak menular seperti jantung, diabetes, hipertensi, stroke dan lain sebagainya," kata dokter Sally ketika dikonfirmasi dari Jakarta, Kamis.
Sally yang merupakan konsultan kardiovaskular itu menjelaskan tujuh pilar yang terdapat dalam Germas merupakan langkah efektif untuk mencegah berbagai masalah kesehatan.
Tujuh pilar dalam Germas yang dimaksud yakni melakukan aktivitas fisik, makan buah dan sayur, tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjaga kebersihan lingkungan, dan menggunakan jamban.
"Germas mengedepankan upaya promotif dan preventif untuk mencegah penyakit tidak menular, contohnya melakukan aktivitas fisik, pemeriksaan kesehatan secara berkala, ini merupakan kunci utama mencegah penyakit seperti jantung, hipertensi, diabetes dan penyakit tidak menular lainnya," katanya.
Baca juga: Kemenko: Masyarakat berperan strategis dalam upaya pengendalian PTM
Sally menambahkan, sosialisasi dan edukasi mengenai pola hidup sehat perlu terus digencarkan guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat agar dapat berperan aktif dalam upaya pengendalian penyakit tidak menular.
"Terlebih lagi Indonesia tengah menyongsong bonus demografi, tentu ini akan bisa dicapai dengan optimal ketika penduduk usia produktif dalam kondisi kesehatan yang baik," katanya.
Dia juga mengingatkan bahwa kondisi kesehatan yang baik akan dapat mendukung individu dalam menjalankan berbagai aktivitasnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto mengatakan pemerintah terus menggerakkan dan memberdayakan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan faktor risiko PTM sebagai bagian dari strategi pengendalian penyakit tidak menular.
"Pemerintah juga terus meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan deteksi dini dan tata laksana faktor risiko penyakit tidak menular dan mengembangkan serta memperkuat sistem surveilans epidemiologi, monitoring dan sistem informasi terkait penyakit tidak menular," katanya.
Pemerintah juga terus menggencarkan kampanye Germas sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dalam rangka mendorong masyarakat untuk mengutamakan paradigma sehat yang promotif dan preventif.
Baca juga: Kemenkes: Tekan penyakit tidak menular dengan kontrol konsumsi gula
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022
Tags: