Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan angka kesembuhan COVID-19 di Tanah Air bertambah 2.814 orang hingga Kamis, pukul 12.00 WIB.

Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan dengan penambahan angka kesembuhan itu, total kesembuhan COVID-19 sejak Maret 2020 berjumlah 6.253.317 orang.

Satgas mencatat penambahan angka kesembuhan COVID-19 terbanyak di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 967 orang, Jawa Barat 776 orang, Banten 437 orang, Jawa Timur 191 orang, dan Jawa Tengah 77 orang.

Baca juga: Kasus sembuh COVID-19 bertambah 2.070 orang di Indonesia

Sementara itu penambahan kasus harian COVID-19 tercatat mencapai 2.003 orang. Provinsi yang menjadi penyumbang penambahan kasus terbanyak, yakni DKI Jakarta sebanyak 781 kasus, Jawa Barat 347 kasus, Jawa Timur 248 kasus, Banten 187 kasus, dan Jawa Tengah 95 kasus.

Adanya penambahan kasus harian itu, total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 berjumlah 6.429.767 orang.

Sedangkan penambahan kasus meninggal tercatat sebanyak 17 orang, yakni di Provinsi Jawa Tengah empat orang, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Utara masing-masing tiga orang, Riau dua orang, NTT, dan Maluku masing-masing satu orang.

Satgas juga mencatat jumlah kasus aktif yang mencakup penderita COVID-19 yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri pada hari ini sebanyak 18.357 kasus, turun 828 orang dibandingkan hari sebelumnya (28/9).

Selain itu, terdapat 4.528 orang yang masuk dalam kategori suspek.

Hasil tersebut didapat setelah dilakukan pengujian pada hari ini terhadap 66.041 spesimen dari 32.935 orang yang diperiksa di ratusan jaringan laboratorium di seluruh Indonesia.

Baca juga: Kasus sembuh dari COVID-19 bertambah 2.040, terbanyak DKI Jakarta

Baca juga: Kasus aktif turun pada 799 pasien, angka sembuh bertambah 2.725


Tingkat positif atau positive rate spesimen harian adalah 6,32 persen dan untuk orang harian adalah 6,08 persen.

Sebelumnya, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito menyampaikan situasi pandemi COVID-19 di Indonesia stabil sejak Maret 2022.

"Di Indonesia kondisi COVID-19 sudah stabil sejak puncak terakhir di bulan Maret akibat varian omicron, sempat mengalami kenaikan di bulan Agustus, namun angkanya tidak signifikan," ujarnya.

Ia mengemukakan kasus aktif dan positive rate juga terus mengalami penurunan dengan tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) nasional yang stabil di angka lima persen.