Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada para kepala daerah untuk mengajak masyarakat berwisata di dalam negeri demi menghindari defisit pariwisata. "Saya titip mengenai wisata, ajak masyarakat kita, kita bisa defisit wisata kita, yang datang ke sini belum banyak, tapi yang keluar banyak sekali. Hati-hati devisa kita lari lagi kalau caranya tidak kita rem," kata Presiden Jokowi dalam Pengarahan Kepada Seluruh Menteri, Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Pimpinan BUMN, Pangdam, Kapolda, dan Kajati di Jakarta, Kamis.

Presiden Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia memiliki begitu banyak destinasi wisata unggulan yang bisa jadi pilihan bagi masyarakat, ketimbang harus pelesir ke luar negeri.

Presiden mencontohkan beberapa destinasi wisata tersebut antara lain Bali, Labuan Bajo, Wakatobi, Danau Toba, Raja Ampat, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Yogyakarta, Bangka Belitung, dan Borobudur.

Baca juga: Presiden Jokowi tinjau pengembangan hunian pariwisata di Labuan Bajo
"Hati-hati, sekali lagi tolong masyarakat diajak Pak Gubernur, Bupati, Wali Kota. Ajak masyarakat untuk berwisata di dalam negeri saja, setuju?" ujar Presiden Jokowi yang langsung dijawab koor setuju oleh para kepala daerah yang hadir.

Presiden Jokowi bahkan sempat menyinggung tren berwisata ke luar negeri, terutama yang dilakukan oleh kalangan pejabat.

"Kenapa dalam situasi krisis global malah berbondong-bondong ke luar negeri, dipamer-pamerin ke Instagram. Apalagi pejabat!," ujar Presiden Jokowi.

"Saya diundang ke luar negeri mungkin 2-3 betul-betul saya rem ini, ada manfaat konkret enggak sih? Karena keluar uang hal-hal kayak gitu, rakyat juga kita beritahu gunakan wisata dalam negeri saja," kata Presiden Jokowi.


Menurut data yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2 September lalu, sepanjang Januari-Juli 2022 angka kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia mencapai 1.273.596 orang. Angka tersebut meningkat sekira 49 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) sebesar 853.073 orang.

Baca juga: Menparekraf targetkan 1,5 juta wisman berkualitas ke Bali selama 2022