Pemuda pendamping lapangan orang asli Papua harus melek digital
29 September 2022 12:41 WIB
Sebanyak 20 pemuda orang asli Papua mengikuti pelatihan digitalisasi dalam rangka penguatan kapasitas building bagi pendamping lapangan literasi digital, di Biak, Rabu, (28/9/2022) se wilayah adat Saereri, yang meliputi Biak, Supiori, Waropen dan Kepulauan Yapen. FOTO ANTARA/Muhsidin
Biak, Papua (ANTARA) - Bupati Biak, Provinsi Papua, Herry Ario Naap meminta kalangan pemuda orang asli Papua (OAP) yang menjadi tenaga pendamping lapangan harus memiliki kemampuan dan ketrampilan melek teknologi digital.
"Pelatihan digitalisasi untuk pemuda pendamping lapangan literasi digital di wilayah adat Saereri, yang meliputi Biak Numfor, Supiori, Waropen dan Kepulauan Yapen menjadi bekal pendamping memahami era digital Revolusi Industri 4.0," kata Bupati Biak Herry Ario Naap dalam pernyataan di Biak, Kamis.
Pada Rabu (28//9) melalui sambutan Kabid E-Government Dinas Komunikasi dan Informatika Biak Gazali, saat membuka pelatihan penguatan "capacity bulding" pendamping lapangan literasi digital Bakti Kemkominfo di Biak, Bupati menyatakan di era "cyber physical" sistem merupakan revolusi yang menitikberatkan pada otomatisasi serta kolaborasi antara teknologi dengan komunikasi.
Ia mengatakan, revolusi 4.0 ini sendiri muncul di abad ke-21 dengan ciri utama penggabungan antara informasi serta teknologi komunikasi ke dalam bidang industri.
Dengan kemunculan revolusi ini, menurut Gazali, telah banyak mengubah di berbagai sektor kehidupan manusia dan mempengaruhi kinerja operasional tertentu digantikan dengan mesin teknologi.
Diakuinya bahwa perubahan yang sangat berpengaruh dalam kehidupan di banding era revolusi industri sebelumnya.
Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan berkembangnya Internet of/for Things, dimana kehadirannya begitu cepat.
"Manfaatkan waktu pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan teknologi informasi digital," katanya.
Gazali mengatakan, Pemkab Biak Numfor berterima dengan Bakti Kemkominfo karena sudah membantu memberikan ketrampilan literasi digital bagi pemuda yang menjadi tenaga pendamping lapangan literasi digital.
Sementara itu, Perwakilan Yayasan Belantara Papua Saneraro Wamaer mengatakan, revolusi 4.0 menanamkan teknologi cerdas yang dapat terhubung dengan berbagai bidang kehidupan manusia.
"Bukan rahasia umum bahwa masa sekarang ini semua orang ketergantungan terhadap Smartphone sehingga pemuda Papua yang menjadi pendamping lapangan dapat memahami literasi digital," katanya.
Pelatihan "capacity bulding" pendamping lapangan pemberdayaan literasi digital diikuti 20 peserta pemuda OAP berlangsung selama dua hari mulai 28-29 September 2022.
Baca juga: Perempuan Orang Asli Papua Biak punya anak banyak dapat penghargaan
Baca juga: Dewan Adat Biak: Buka lapangan kerja baru anak Orang Asli Papua
Baca juga: Ketua DPRD Biak: Sembilan maklumat MRP bertujuan lindungi hak OAP
Baca juga: Pemkab Biak upayakan masyarakat budidayakan ikan bandeng
"Pelatihan digitalisasi untuk pemuda pendamping lapangan literasi digital di wilayah adat Saereri, yang meliputi Biak Numfor, Supiori, Waropen dan Kepulauan Yapen menjadi bekal pendamping memahami era digital Revolusi Industri 4.0," kata Bupati Biak Herry Ario Naap dalam pernyataan di Biak, Kamis.
Pada Rabu (28//9) melalui sambutan Kabid E-Government Dinas Komunikasi dan Informatika Biak Gazali, saat membuka pelatihan penguatan "capacity bulding" pendamping lapangan literasi digital Bakti Kemkominfo di Biak, Bupati menyatakan di era "cyber physical" sistem merupakan revolusi yang menitikberatkan pada otomatisasi serta kolaborasi antara teknologi dengan komunikasi.
Ia mengatakan, revolusi 4.0 ini sendiri muncul di abad ke-21 dengan ciri utama penggabungan antara informasi serta teknologi komunikasi ke dalam bidang industri.
Dengan kemunculan revolusi ini, menurut Gazali, telah banyak mengubah di berbagai sektor kehidupan manusia dan mempengaruhi kinerja operasional tertentu digantikan dengan mesin teknologi.
Diakuinya bahwa perubahan yang sangat berpengaruh dalam kehidupan di banding era revolusi industri sebelumnya.
Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan berkembangnya Internet of/for Things, dimana kehadirannya begitu cepat.
"Manfaatkan waktu pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan teknologi informasi digital," katanya.
Gazali mengatakan, Pemkab Biak Numfor berterima dengan Bakti Kemkominfo karena sudah membantu memberikan ketrampilan literasi digital bagi pemuda yang menjadi tenaga pendamping lapangan literasi digital.
Sementara itu, Perwakilan Yayasan Belantara Papua Saneraro Wamaer mengatakan, revolusi 4.0 menanamkan teknologi cerdas yang dapat terhubung dengan berbagai bidang kehidupan manusia.
"Bukan rahasia umum bahwa masa sekarang ini semua orang ketergantungan terhadap Smartphone sehingga pemuda Papua yang menjadi pendamping lapangan dapat memahami literasi digital," katanya.
Pelatihan "capacity bulding" pendamping lapangan pemberdayaan literasi digital diikuti 20 peserta pemuda OAP berlangsung selama dua hari mulai 28-29 September 2022.
Baca juga: Perempuan Orang Asli Papua Biak punya anak banyak dapat penghargaan
Baca juga: Dewan Adat Biak: Buka lapangan kerja baru anak Orang Asli Papua
Baca juga: Ketua DPRD Biak: Sembilan maklumat MRP bertujuan lindungi hak OAP
Baca juga: Pemkab Biak upayakan masyarakat budidayakan ikan bandeng
Pewarta: Muhsidin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022
Tags: