Jakarta (ANTARA) - Penambahan kasus COVID-19 di Indonesia masih terjadi dengan 1.915 kasus baru teridentifikasi yang disertai juga kenaikan jumlah pasien pulih sebanyak 1.884 orang, menurut data yang dihimpun Satuan Tugas Penanganan COVID-19.

Dalam data yang diterima di Jakarta, Rabu itu juga memperlihatkan penambahan pasien meninggal akibat COVID-19 sebanyak 19 orang. Terakumulasi sejak 2020 sampai saat ini sebanyak 6.427.764 kasus COVID-19, dengan 6.250.503 orang telah pulih dan 158.076 orang meninggal dunia.

Terdapat pula 19.185 kasus aktif atau pasien yang masih menjalani perawatan dan isolasi setelah tertular COVID-19. Jumlah itu memperlihatkan kenaikan 12 orang dibandingkan Selasa kemarin (27/9).

Ada pula 4.621 orang yang masuk dalam kategori suspek COVID-19.

Baca juga: PB IDI: Indonesia tak perlu terburu-buru putuskan fase endemi COVID-19

Baca juga: Kemenkes: Indonesia tunjukkan keberhasilan vaksinasi COVID-19


Penambahan dilaporkan setelah 73.991 spesimen dari 35.182 orang diuji di jejaring laboratorium seluruh Indonesia.

Sementara itu, tingkat positif atau positivity rate harian nasional untuk kategori spesimen 6,95 persen dan kategori orang sebanyak 5,44 persen.

Provinsi yang melaporkan pasien baru terbanyak hari ini adalah DKI Jakarta dengan 695 kasus baru, Jawa Barat 372 kasus baru, Banten 208 kasus baru, Jawa Timur 190 kasus baru dan Jawa Tengah 98 kasus baru.

Sebagai bagian dari langkah untuk mengatasi pandemi, pemerintah terus mendorong program vaksinasi COVID-19 di Tanah Air.

Terkait hal itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito memastikan bahwa tiga produsen vaksin COVID-19 di dalam negeri semuanya telah mengantongi sertifikat halal.

"Semua vaksin halal. Sudah tersertifikasi halal, jadi semua vaksin COVID-19 dalam negeri adalah vaksin halal," kata Penny di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Melepas status darurat kesehatan di Indonesia

Baca juga: Epidemiolog: Indonesia siap tinggalkan fase gawat darurat pandemi