Semarang (ANTARA) - Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Mohammad Zen Rahfiludin mengatakan air susu ibu (ASI) yang dihasilkan seorang ibu penderita anemia miliki kadar antibodi dan zat gizi yang lebih rendah.

"Ibu yang menderita anemia menghasilkan ASI dengan kadar antibodi dan zat gizi, seperti protein, lemak, serta mineral yang lebih rendah," kata Rahfiludin di Semarang, Rabu.

Padahal, lanjut dia, pemberian ASI dapat mencegah berbagai jenis infeksi penyebab kematian bayi maupun mencegah kekerdilan.

"ASI dari ibu yang sehat dan bergizi baik merupakan sumber makanan terbaik bagi bayi," katanya.

​​​​Sementara ASI yang berasal dari ibu dengan status gizi kurang baik dapat menurunkan kandungan gizi penting di dalamnya sehingga menurunkan kualitasnya.

Baca juga: BKKBN dorong peningkatan edukasi laktasi sasar ibu pekerja
Baca juga: RUU KIA dorong pengetahuan ibu tentang menyusui bayi

Ia menyebut salah satu indikator kesehatan ibu yang dapat mempengaruhi kualitas ASI yakni penyakit anemia.

Oleh karena itu, menurut dia, pencegahan anemia pada ibu cukup penting untuk bila ingin menjaga kualitas ASI.

Upaya untuk mencegah anemia pada perempuan, lanjut dia, telah dilakukan dengan menargetkan remaja puteri dan wanita usia subur melalui pedoman gizi seimbang, fortifikasi makanan, suplementasi tablet tambah darah, dan pencegahan penyakit penyerta seperti kekurangan energi kronis dan malaria.

Baca juga: Studi HCC sebut ibu menyusui butuh dukungan suami dan keluarga inti
Baca juga: BKKBN: Maknai HUT ke-77 wujudkan anak berkualitas dengan ASI eksklusif

Baca juga: IDAI ajak seluruh pihak dukung pemberian ASI eksklusif