Dinkes Biak imbau warga tidak merokok cegah ISPA
28 September 2022 16:41 WIB
Pelaksana tugas Sekda Biak ZR Mailoa melakukan pemeriksaan kesehatan didampingi Kabid Pengendalian Pencegahan Penyakit Dinkes Biak Ruslan Epid sebagai upaya pencegahan deteksi dini penyakit tidak menular. ANTARA/Muhsidin.
Biak, Papua (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Biak Numfor, Papua, mengimbau warga tidak merokok untuk mencegah munculnya penyakit tidak menular infeksi saluran pernapasan akut (ISPA,).
"Kebiasaan orang yang merokok menjadi dominan mengakibatkan penyakit ISPA," ujar Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Biak Ruslan Epid di Biak, Rabu.
Ruslan menyebut, ISPA adalah peradangan di saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru.
Baca juga: Anies serukan pengelola gedung bina kawasan larangan merokok
Penyakit ISPA terjadi, menurut Ruslan, akibat paparan bahan kimia asetaldehida dalam asap rokok.
"Asetaldehida meningkatkan penyerapan bahan kimia berbahaya dari asap rokok ke dalam saluran pernapasan. Akibatnya, muncul gejala penyakit ISPA," katanya.
Ruslan menyebut, infeksi saluran pernapasan akut berupa batuk, bersin, hidung tersumbat, pilek hingga demam.
Baca juga: Iklan rokok dan akses mudah pemicu kenaikan perokok pemula
Diakui Ruslan, dalam asap rokok mengandung banyak bahan kimia berbahaya termasuk nikotin, tar, amonia, asetaldehida, naphthylamine, benzena dan hidrogen sianida.
Paparan asap rokok secara terus menerus dalam jangka panjang menyebabkan kerusakan sel dan jaringan tubuh.
Baca juga: Polisi imbau masyarakat tidak merokok sambil berkendara di jalan
"Risikonya bukan hanya dialami oleh perokok aktif saja tapi warga yang tidak perokok bisa terpapar asap rokok,"ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Biak penyakit tidak menular menduduki peringkat pertama ISPA, hipertensi, stroke, jantung, diabetes dan sakit persendian.
"Kebiasaan orang yang merokok menjadi dominan mengakibatkan penyakit ISPA," ujar Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Biak Ruslan Epid di Biak, Rabu.
Ruslan menyebut, ISPA adalah peradangan di saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru.
Baca juga: Anies serukan pengelola gedung bina kawasan larangan merokok
Penyakit ISPA terjadi, menurut Ruslan, akibat paparan bahan kimia asetaldehida dalam asap rokok.
"Asetaldehida meningkatkan penyerapan bahan kimia berbahaya dari asap rokok ke dalam saluran pernapasan. Akibatnya, muncul gejala penyakit ISPA," katanya.
Ruslan menyebut, infeksi saluran pernapasan akut berupa batuk, bersin, hidung tersumbat, pilek hingga demam.
Baca juga: Iklan rokok dan akses mudah pemicu kenaikan perokok pemula
Diakui Ruslan, dalam asap rokok mengandung banyak bahan kimia berbahaya termasuk nikotin, tar, amonia, asetaldehida, naphthylamine, benzena dan hidrogen sianida.
Paparan asap rokok secara terus menerus dalam jangka panjang menyebabkan kerusakan sel dan jaringan tubuh.
Baca juga: Polisi imbau masyarakat tidak merokok sambil berkendara di jalan
"Risikonya bukan hanya dialami oleh perokok aktif saja tapi warga yang tidak perokok bisa terpapar asap rokok,"ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Biak penyakit tidak menular menduduki peringkat pertama ISPA, hipertensi, stroke, jantung, diabetes dan sakit persendian.
Pewarta: Muhsidin
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022
Tags: