G20 Indonesia
Bali ajukan tambah penerbangan untuk mudahkan delegasi G20 datang
28 September 2022 14:55 WIB
Sekda Bali Dewa Made Indra saat menyampaikan pengajuan penambahan maskapai untuk mendukung kedatangan delegasi rangkaian G20 di Denpasar, Rabu (28/9/2022). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari
Denpasar (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra mengajukan penambahan penerbangan kepada Menteri Perhubungan untuk memudahkan kedatangan delegasi G20.
"Menteri Perhubungan sudah sangat menyanggupi penambahan, tapi tidak langsung hari ini dikabulkan. Ini memerlukan pendekatan sebagai upaya meyakinkan maskapai," kata Indra di Denpasar, Rabu.
Indra menyampaikan penambahan penerbangan telah diajukan langsung oleh Gubernur Wayan Koster kepada kementerian. Hal tersebut lantaran pihaknya menyadari bahwa penerbangan mancanegara hingga domestik masih membutuhkan tambahan pesawat.
"Kedua-duanya (penerbangan domestik dan mancanegara, red) masih kurang kita. Masih kurang yang kita dengar dari berbagai orang, berbagai kementerian atau lembaga yang berkunjung dan membuat acara di Bali, padahal mereka sangat antusias mengadakan tapi flight-nya masih susah," ujarnya kepada media.
Baca juga: Menparekraf: Kunjungan wisman per Juli 2022 capai 476 ribu
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) di Jakarta, Selasa (27/9) menyampaikan bahwa Bali sedang mengalami kenaikan penumpang hingga 123 persen, dan berdampak pada delegasi G20 yang hendak menghadiri pertemuan.
Maka itu, Luhut meminta agar padatnya penerbangan menuju Bali menjadi perhatian, sehingga tak ada lagi laporan bahwa pemesanan tiket untuk G20 sudah penuh.
Sekda Bali Dewa Indra menjelaskan bahwa kondisi ini terjadi kepada delegasi dalam rangkaian KTT G20, sementara pada puncaknya November 2022 nanti dipastikan tak akan ada kendala kepadatan transportasi udara.
"Kalau yang untuk delegasi puncaknya tidak ada masalah. Yang sekarang ini baru pertemuan pra atau working group. Kalau saat KTT G20 pertemuan tingkat kepala negara sudah pasti terjamin," kata dia di Taman Budaya Art Center, Denpasar.
Baca juga: Luhut minta Menhub tambah alokasi tiket pesawat ke Bali jelang G20
Indra meyakini kementerian akan segera menambah penerbangan untuk memastikan rangkaian G20 berlangsung lancar, namun koordinasi dengan maskapai tengah dilakukan.
"Kita bilang tolong buka tapi kalau penumpangnya tidak ada atau ada tapi sedikit kan maskapai rugi, karena itu gubernur berkali-kali komunikasi, dan beliau (Menhub) menyanggupi. Maskapai perlu diyakinkan bahwa kunjungannya banyak, dan seperti biasa hukum ekonomi pasti berlaku," ujar Indra.
Sekda Bali itu meyakini jika kunjungan ke Bali meningkat dari berbagai negara, pihak maskapai akan menyambut baik dengan menambah penerbangan hingga kapasitas penumpang.
"Kalau penambahan kapasitas itu pasti sesuai dengan tingkat pertumbuhan kunjungan ke Bali, kan tidak mungkin tambah sekian pesawat tapi tingkat pertumbuhannya tidak sesuai. Tapi maskapai pasti akan mengikuti itu, makanya yang dilakukan gubernur adalah terus melakukan promosi meyakinkan semua pasar pariwisata bahwa Bali aman dikunjungi, aman dari COVID-19 dan sudah berbenah dari segala hal," ujarnya.
Hal ini sejalan dengan harapan Pemprov Bali yang mengajukan penurunan harga tiket.
Menurut Indra, hal itu pasti dilakukan pihak maskapai, namun saat ini diperlukan perhitungan karena mereka juga memerlukan biaya operasional yang tinggi sementara jumlah kunjungan hingga saat ini masih rata-rata 12 ribu per hari untuk domestik dan 10 ribu mancanegara.
"Menteri Perhubungan sudah sangat menyanggupi penambahan, tapi tidak langsung hari ini dikabulkan. Ini memerlukan pendekatan sebagai upaya meyakinkan maskapai," kata Indra di Denpasar, Rabu.
Indra menyampaikan penambahan penerbangan telah diajukan langsung oleh Gubernur Wayan Koster kepada kementerian. Hal tersebut lantaran pihaknya menyadari bahwa penerbangan mancanegara hingga domestik masih membutuhkan tambahan pesawat.
"Kedua-duanya (penerbangan domestik dan mancanegara, red) masih kurang kita. Masih kurang yang kita dengar dari berbagai orang, berbagai kementerian atau lembaga yang berkunjung dan membuat acara di Bali, padahal mereka sangat antusias mengadakan tapi flight-nya masih susah," ujarnya kepada media.
Baca juga: Menparekraf: Kunjungan wisman per Juli 2022 capai 476 ribu
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) di Jakarta, Selasa (27/9) menyampaikan bahwa Bali sedang mengalami kenaikan penumpang hingga 123 persen, dan berdampak pada delegasi G20 yang hendak menghadiri pertemuan.
Maka itu, Luhut meminta agar padatnya penerbangan menuju Bali menjadi perhatian, sehingga tak ada lagi laporan bahwa pemesanan tiket untuk G20 sudah penuh.
Sekda Bali Dewa Indra menjelaskan bahwa kondisi ini terjadi kepada delegasi dalam rangkaian KTT G20, sementara pada puncaknya November 2022 nanti dipastikan tak akan ada kendala kepadatan transportasi udara.
"Kalau yang untuk delegasi puncaknya tidak ada masalah. Yang sekarang ini baru pertemuan pra atau working group. Kalau saat KTT G20 pertemuan tingkat kepala negara sudah pasti terjamin," kata dia di Taman Budaya Art Center, Denpasar.
Baca juga: Luhut minta Menhub tambah alokasi tiket pesawat ke Bali jelang G20
Indra meyakini kementerian akan segera menambah penerbangan untuk memastikan rangkaian G20 berlangsung lancar, namun koordinasi dengan maskapai tengah dilakukan.
"Kita bilang tolong buka tapi kalau penumpangnya tidak ada atau ada tapi sedikit kan maskapai rugi, karena itu gubernur berkali-kali komunikasi, dan beliau (Menhub) menyanggupi. Maskapai perlu diyakinkan bahwa kunjungannya banyak, dan seperti biasa hukum ekonomi pasti berlaku," ujar Indra.
Sekda Bali itu meyakini jika kunjungan ke Bali meningkat dari berbagai negara, pihak maskapai akan menyambut baik dengan menambah penerbangan hingga kapasitas penumpang.
"Kalau penambahan kapasitas itu pasti sesuai dengan tingkat pertumbuhan kunjungan ke Bali, kan tidak mungkin tambah sekian pesawat tapi tingkat pertumbuhannya tidak sesuai. Tapi maskapai pasti akan mengikuti itu, makanya yang dilakukan gubernur adalah terus melakukan promosi meyakinkan semua pasar pariwisata bahwa Bali aman dikunjungi, aman dari COVID-19 dan sudah berbenah dari segala hal," ujarnya.
Hal ini sejalan dengan harapan Pemprov Bali yang mengajukan penurunan harga tiket.
Menurut Indra, hal itu pasti dilakukan pihak maskapai, namun saat ini diperlukan perhitungan karena mereka juga memerlukan biaya operasional yang tinggi sementara jumlah kunjungan hingga saat ini masih rata-rata 12 ribu per hari untuk domestik dan 10 ribu mancanegara.
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: