Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi menyoroti pentingnya riset dan inovasi untuk menumbuhkan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB/EV) di Indonesia.

"Banyak pemikiran yang sudah kita lakukan, dan banyak pihak termasuk perguruan tinggi, badan riset, memiliki peran penting dalam tumbuhnya inovasi yang terbukti baik untuk ekosistem kendaraan listrik. Ini adalah kemajuan berarti bagi produk dalam negeri. Kita harus buktikan bagaimana keekonomian itu terjadi dari yang memproduksi dan menggunakan (EV)," kata Menhub saat membuka gelaran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2022 di Jakarta, Rabu.

"Saya yakin antusiasme kementerian atau lembaga dan universitas akan menjadi lengkap saat industriawan masuk dengan upaya-upaya melakukan inovasi," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Mengapa EV segmen besar dan niaga masih sulit untuk diproduksi?

Lebih lanjut, Budi menyoroti pertumbuhan pasar otomotif Indonesia yang sangat besar. Ia mencatat, setidaknya terdapat lebih dari 100 juta kendaraan bermotor di Indonesia.

Jika dikutip berdasarkan data kendaraan per pulau yang diterbitkan oleh laman korlantas.polri.go.id, pada Agustus 2022, total kepemilikan kendaraan di Indonesia mencapai angka 149.707.859 unit.

Sementara, jika dilihat dari pertumbuhan sektor transportasi sendiri adalah 21 persen, mengisi pertumbuhan nasional 5,4 persen di tahun ini.

"Pasarnya besar sekali, namun, jumlah yang diproduksi masih sangat kecil," kata Menhub.

Untuk KBLBB, Menteri Budi mengatakan terdapat sejumlah tantangan dalam membuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia semakin berkembang.

Tantangan-tantangan tersebut adalah bagaimana membuat baterai murah namun berkualitas baik, bagaimana memproduksi motor yang efisien di dalam negeri, dan ketiga adalah memperbanyak stasiun pengisian daya listrik.

"Apabila ketiga ini kita lakukan dengan sistematis dan akhirnya memberikan harga yang lebih murah, maka di situ lah keekonomian terjadi. Pada saat itu saya yakin para produsen ini bisa 'panen'," kata Budi.

"Kalau kita terus melakukan kegiatan electric vehicle ini, bukan tidak mungkin kita bisa menjadi importir, bisa ekspor ke negara lain," imbuh dia.

Selain itu, Menhub optimistis bahwa ekosistem kendaraan listrik merupakan masa depan bagi industri transportasi di Indonesia dan dunia.

"Bagi produsen yang sudah memproduksi motor listrik, Anda memiliki masa depan yang baik," ujar Budi menambahkan.

Baca juga: Daimler bawa purwarupa bus EV Mercedes-Benz ke Indonesia tahun depan

Baca juga: Mercedes-Benz G-Wagen EV hadir pada pertengahan 2024

Baca juga: Pengamat: Ekosistem EV dimulai dari tata ulang sistem energi nasional