Vietnam turunkan kategori Badai Noru jadi badai tropis
28 September 2022 11:12 WIB
Arsip - Seorang pria menarik anak perempuannya di desa tergenang banjir setelah hujan lebat akibar badai tropis di Son Tinh diluar Hanoi, Vietnam, Selasa (24/7/2018). (REUTERS/Kham)
Hanoi (ANTARA) - Otoritas Vietnam pada Rabu menurunkan kategori Badai Noru menjadi badai tropis, namun memperingatkan warga agar tetap waspada terhadap risiko banjir dan tanah longsor yang disebabkan hujan lebat.
Badai mendarat di Provinsi Quang Nam, yang menaungi kota bersejarah Hoi An dan resort Danang, pada pagi hari dengan kecepatan angin mencapai 117 km per jam, menurut badan prakiraan cuaca kepada media pemerintah.
"Saya tidak tahu apakah atap bangunan saya sudah roboh atau belum. Anginnya kencang sekali," kata Le Thi Buoi, 70, dari salah satu pengungsian masyarakat pesisir Tam Ky.
"Anda bisa mendengar dentumannya, bahkan dari dalam pengungsian ini," katanya.
Belum ada laporan langsung mengenai korban, namun foto-foto yang beredar di media sosial dan media pemerintah memperlihatkan pohon-pohon tumbang dan tanah longsor menutupi jalan.
Noru merupakan badai terdahsyat yang menghantam negara tetangga Filipina tahun ini dan menewaskan sedikitnya delapan orang ketika mendarat pada Minggu malam.
Akibatnya, banjir merendam lahan pertanian dan masyarakat serta merusak tanaman, terutama padi.
Vietnam juga rentan terhadap badai dan banjir lantaran garis pantai yang panjang di negara tersebut.
Bencana alam - terutama banjir dan tanah longsor yang disebabkan badai - telah merenggut 139 korban jiwa dan melukai 150 orang lainnya tahun lalu, menurut data resmi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Vietnam peringatkan risiko banjir, longsor akibat badai Conson
Baca juga: Vietnam bersiap hadapi Topan Vamco, 53 tewas di Filipina
Baca juga: Vietnam diterjang Badai Molave, tentara masih cari korban hilang
Badai mendarat di Provinsi Quang Nam, yang menaungi kota bersejarah Hoi An dan resort Danang, pada pagi hari dengan kecepatan angin mencapai 117 km per jam, menurut badan prakiraan cuaca kepada media pemerintah.
"Saya tidak tahu apakah atap bangunan saya sudah roboh atau belum. Anginnya kencang sekali," kata Le Thi Buoi, 70, dari salah satu pengungsian masyarakat pesisir Tam Ky.
"Anda bisa mendengar dentumannya, bahkan dari dalam pengungsian ini," katanya.
Belum ada laporan langsung mengenai korban, namun foto-foto yang beredar di media sosial dan media pemerintah memperlihatkan pohon-pohon tumbang dan tanah longsor menutupi jalan.
Noru merupakan badai terdahsyat yang menghantam negara tetangga Filipina tahun ini dan menewaskan sedikitnya delapan orang ketika mendarat pada Minggu malam.
Akibatnya, banjir merendam lahan pertanian dan masyarakat serta merusak tanaman, terutama padi.
Vietnam juga rentan terhadap badai dan banjir lantaran garis pantai yang panjang di negara tersebut.
Bencana alam - terutama banjir dan tanah longsor yang disebabkan badai - telah merenggut 139 korban jiwa dan melukai 150 orang lainnya tahun lalu, menurut data resmi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Vietnam peringatkan risiko banjir, longsor akibat badai Conson
Baca juga: Vietnam bersiap hadapi Topan Vamco, 53 tewas di Filipina
Baca juga: Vietnam diterjang Badai Molave, tentara masih cari korban hilang
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022
Tags: