TNI AD mendorong peningkatan layanan rumah sakit
27 September 2022 23:13 WIB
Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat (Kapuskesad) Mayjen TNI dr Purwo Setyanto (dua dari kiri) bersama Pimpinan Dexa Group Ferry Soetikno memantau Ruang LetKol CKM (Purn) Drs Rudy Soetikno Apt, di RS dr AK Gani, Palembang, Sumsel, Selasa (27/9/22). ANTARA/Dolly Rosana
Palembang (ANTARA) - TNI Angkatan Darat mendorong peningkatan layanan rumah sakit yang dikelola untuk mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional (Jamkesmas).
Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat (Kapuskesad) Mayjen TNI dr Purwo Setyanto, di Palembang, Selasa, mengatakan upaya peningkatan layanan RS itu dilakukan dengan membenahi infrastruktur, menambah sarana dan prasarana hingga meningkatkan kualitas SDM.
“Kami mendorong perwira menengah dokter untuk mengambil spesialis. Dan nyatanya saat ini, justru aneh jika mereka tidak spesialis,” kata Purwo saat menerima secara resmi bantuan CSR Dexa Group berupa renovasi Ruang Rawat Inap RS dr AK Gani Palembang.
Ia mengatakan tak hanya itu, TNI AD juga mengupayakan peningkatan status rumah sakit dari tingkat tiga menjadi tingkat dua, dan dari tingkat dua ke tingkat pertama.
“Jika bisa, kami mengupayakan jangan ada lagi RS TNI AD yang hanya ada dokter umum. Harus ada dokter spesialisnya,” kata dia lagi.
Layanan RS yang dimiliki TNI AD yang berjumlah total 68 unit di seluruh Indonesia saat ini tak hanya difokuskan untuk melayani prajurit dan keluarga prajurit, tapi juga masyarakat umum.
Begitu juga dengan 437 fasilitas kesehatan tingkat pertama yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dia menyatakan, rumah sakit sebagai Badan Layanan Umum (BLU) dituntut untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Pada era Jaminan Kesehatan Nasional saat ini, RS milik TNI AD terus berbenah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, katanya pula.
Untuk itu, ujarnya lagi. di tengah keterbatasan dana, TNI AD sangat mengapresiasi pihak-pihak yang memberikan dana CSR untuk memperbaiki rumah sakit milik TNI AD, seperti yang dilakukan Dexa Group.
Dexa Group memperbaiki Ruang Rawat Inap RS dr AK Gani Palembang yang dinilai sudah tidak sesuai standar, karena bangunan tersebut sudah ada sejak 1953.
"Supaya tetap memberikan pelayanan prima, kami harus bersinergi dan berbenah agar layanan yang diberikan tetap efektif dan efisien," kata Purwo pula.
Baca juga: 75 pasangan jalani porgram bayi tabung perdana di Sumsel
Baca juga: Moeldoko: RS TNI-Polri harus beri pelayanan maksimal bagi prajurit
Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat (Kapuskesad) Mayjen TNI dr Purwo Setyanto, di Palembang, Selasa, mengatakan upaya peningkatan layanan RS itu dilakukan dengan membenahi infrastruktur, menambah sarana dan prasarana hingga meningkatkan kualitas SDM.
“Kami mendorong perwira menengah dokter untuk mengambil spesialis. Dan nyatanya saat ini, justru aneh jika mereka tidak spesialis,” kata Purwo saat menerima secara resmi bantuan CSR Dexa Group berupa renovasi Ruang Rawat Inap RS dr AK Gani Palembang.
Ia mengatakan tak hanya itu, TNI AD juga mengupayakan peningkatan status rumah sakit dari tingkat tiga menjadi tingkat dua, dan dari tingkat dua ke tingkat pertama.
“Jika bisa, kami mengupayakan jangan ada lagi RS TNI AD yang hanya ada dokter umum. Harus ada dokter spesialisnya,” kata dia lagi.
Layanan RS yang dimiliki TNI AD yang berjumlah total 68 unit di seluruh Indonesia saat ini tak hanya difokuskan untuk melayani prajurit dan keluarga prajurit, tapi juga masyarakat umum.
Begitu juga dengan 437 fasilitas kesehatan tingkat pertama yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dia menyatakan, rumah sakit sebagai Badan Layanan Umum (BLU) dituntut untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Pada era Jaminan Kesehatan Nasional saat ini, RS milik TNI AD terus berbenah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, katanya pula.
Untuk itu, ujarnya lagi. di tengah keterbatasan dana, TNI AD sangat mengapresiasi pihak-pihak yang memberikan dana CSR untuk memperbaiki rumah sakit milik TNI AD, seperti yang dilakukan Dexa Group.
Dexa Group memperbaiki Ruang Rawat Inap RS dr AK Gani Palembang yang dinilai sudah tidak sesuai standar, karena bangunan tersebut sudah ada sejak 1953.
"Supaya tetap memberikan pelayanan prima, kami harus bersinergi dan berbenah agar layanan yang diberikan tetap efektif dan efisien," kata Purwo pula.
Baca juga: 75 pasangan jalani porgram bayi tabung perdana di Sumsel
Baca juga: Moeldoko: RS TNI-Polri harus beri pelayanan maksimal bagi prajurit
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022
Tags: