Serang (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Banten Al Hamidi menyatakan pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang, Kabupaten Pandeglang akan berdampak positif pada sektor pariwisata di Provinsi Banten, terutama yang berada di wilayah selatan, yakni Pandeglang dan Lebak.

"Jika pembangunan jalan tol tersebut telah rampung akan berdampak secara signifikan pada pembangunan destinasi wisata, terutama yang berada di wilayah selatan, seperti Situ Cinoncang Lebak, Pantai Tanjung Layar Sawarna dan Tanjung Lesung Pandeglang serta lainnya," katanya di Serang, Selasa.

Ia memastikan pengembangan sektor pariwisata di wilayah ini telah tertuang dalam Rencana Induk Strategis Pengembangan, yang antara lain mencakup penataan objek wisata seiring dengan adanya jalan tol.

"Kita lakukan penataan pariwisata rintisan, kurang lebih 1.700 objek wisata umum (pantai, alam dan sebagainya) serta wisata religi ada 221 objek. Dari seluruh objek yang ada yang sudah terkelola dengan baik kisaran 1.000 tempat," katanya.

Dari data aplikasi SIMPARDA Dinas Pariwisata, tingkat kunjungan wisatawan ke Banten pada 2021 mencapai 10,6 juta, sedangkan sampai pasca Lebaran 2022 jumlah pengunjung yang datang 18,7 juta atau terjadi peningkatan hampir dua kali lipat.

Jika pembangunan Jalan Tol Serang-Pandeglang telah selesai, lanjut dia, maka kunjungan wisatawan bisa naik dua hingga tiga kali lipat, terutama pada objek wisata yang berada di wilayah selatan tersebut.

Baca juga: Terus Berjalan Tanpa Henti, Begini Progres Pembangunan Tol Serang-Panimbang Seksi 2

Salah satu alasannya karena jarak tempuh menuju berbagai destinasi menjadi lebih lancar, dan kondisi ini akan mendorong animo masyarakat untuk mengunjungi objek wisata, terutama yang berada di Lebak dan Pandeglang.

Sebelumnya, pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang ditargetkan tuntas pada 2024. Jalan Tol Serang-Panimbang akan melintasi beberapa kabupaten di Provinsi Banten seperti Kabupaten/Kota Serang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Pandeglang.

Jalan tol ini diharapkan semakin meningkatkan perekonomian masyarakat, baik dari sektor industri, barang, dan jasa karena akan tersambung dengan Tol Trans Jawa melalui Tol Jakarta-Merak, termasuk mendukung akses menuju kawasan pariwisata Banten dan sekitarnya, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung dan Taman Nasional Ujung Kulon.

Seperti yang diketahui, PT Wijaya Karya Serang Panimbang - WSP merupakan anak usaha dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - WIKA adalah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang melakukan pembangunan dan pengoperasian Jalan Tol.

Dengan total panjang mencapai 83,67 kilometer, Jalan Tol Serang-Panimbang terdiri dari tiga seksi. Seksi 1 sepanjang 26,5 kilometer menghubungkan Serang-Rangkasbitung telah beroperasi sejak November 2021.

Kemudian Seksi 2 sepanjang 24,17 kilometer menghubungkan Rangkasbitung-Cileles dengan progres konstruksi telah mencapai 33,60 persen per Agustus 2022. Untuk Seksi 3 yang pembangunannya melalui skema VGF (Viability Gap Fund) sepanjang 33 kilometer menghubungkan Cileles-Panimbang telah dilakukan groundbreaking pada Senin 8 Agustus 2022 dan sedang dalam tahap awal konstruksi.

Kehadiran jalan tol dapat memberikan kemudahan dan efisiensi waktu perjalanan dari Jakarta menuju Tanjung Lesung yang sebelumnya membutuhkan waktu tempuh sekitar 4-5 jam, nantinya hanya menjadi sekitar 2-3 jam. Hal ini menjadi penting karena meningkatkan konektivitas antara DKI Jakarta dan Provinsi Banten.

Baca juga: Kadin : Tol Serang - Panimbang tumbuhkan ekonomi baru Banten Selatan

Baca juga: Menko Luhut sebut Tol Serang-Panimbang dukung pariwisata Banten